Langsung ke konten utama

Di 30...

Satu waktu saya sesumbar pada beberapa teman, "sebelum 30, saya ingin yang kedua", dan ternyata Tuhan mengamini sesumbar saya kala itu. Di bulan maret sebelum 30 saya, satu laki-laki datang menambah riuh hidup saya, dan sejak saat itu dengan izin-Nya saban hari saya bergumul dengan tiga laki-laki, sekaligus. Fahrizal Yusuf Affandi, saya lupa kapan pertama kali saya bertemu dengannya, tapi yang pasti 11 Juli 2008 dia menjadi milik saya, dengan mas kawin hafalan surah Ar-Rahman dan sejumlah uang senilai gaji pertamanya. Yang kedua A'iz Bilhuda Muhammad, saya menjumpainya sehari setelah 4 Mei 2009, saya baru bisa melihatnya sehari setelah ia lahir, benturan di kepala akibat proses persalinan yang gagal mengakibatkan dokter tak mengizinkannya untuk beranjak dari pembaringan. Dan yang ketiga Althaf Muqtada Muhammad yang saya jumpai di 24 Maret 2012, ia merupakan buah dari keyakinan saya, bahwa saya bisa melahirkan normal setelah persalinan pertama lewat operasi caesar. Bersama merekalah, saya jalani 30 saya..
Dan sebelum 30 saya berakhir, saya menginginkan diri saya untuk rajin menyambangi laman ini, tak hanya sekali setahun sekadar tuk mempertahankan hidup laman ini. Tiga laki-laki saya punya banyak cerita, saya sendiri pun punya cerita, dan seharusnya itu tak berlalu begitu saja...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Belajar menulis (lagi..lagi..)

 Perempuan itu tampaknya sedang kesulitan menempatkan dirinya, tampaknya sedikit kehilangan arah. Beberapa waktu yang lalu ia begitu menyukai dunia tulis menulis, bahkan sesungguhnya ia sudah memulai blogging barangkali sekitar sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi satu ucapan kecil dari seseorang meruntuhkan dunianya.  Orang itu menyatakan "ngapain nulis kalau cuma untuk dibaca sendiri?" Ya, perempuan itu memang menulis untuk dirinya sendiri, meski ia menuliskannya di platform blogging yang memungkinkan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain, tetapi perempuan itu tidak mempublikasikan tulisannya, bahkan ketika kemudian pemakaian media sosial merebak, perempuan itu juga tidak membagikan tulisan-tulisannya lewat media sosial yang ia miliki.  Haruskan seseorang menulis karena tujuan orang lain? Perempuan itu bernama zulfia, dan ia sedang meneguhkan lagi tujuannya menulis. Tak apa jika ia menulis hanya untuk dirinya sendiri, Ia tentu punya cerita, dan tak apa jika ia hanya b...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...