Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

dilarang dilarang-marah!

Tantangan 21 saya, tidak berjalan muluuus... Saya menulis " stop being angry " di daftar tantangan saya. Hari ini juga saya menyesalinya. stop being angry IS bullshit! Toh saya manusia dan marah adalah satu rasa emosi anugerah Tuhan, sebagai respon atas situasi-kondisi yang tak menjadi kehendak kita. Marah itu manusiawi, mengapa saya harus bersusah payah me- stop -nya?? Marah bagi saya adalah saat lidah saya bekerja lebih cepat dari pada nalar-logika saya, dan dasar lidah tak bertulang, ia luwes saja bergerak-berayun gemulai memainkan kata tanpa peduli, tanpa permisi. ia pintar sekali mengorek memori-memori tentang luka-kecewa-sakit hati untuk kemudian dirangkai dan dilempar bak meriam, menghujam. dasar lidah pandai bersilat pula, pukulan yang dilepasnya membuat perkara membesar menjalar merunyam. Saya hanya perlu mengontrolnya, tak perlu saya hentikan emosi marah saya, toh saya manusia. Belajar dari Mario Teguh , mengelola rasa marah itu tidak berarti dengan meng

Tantangan 21!!

dua puluh satu Kalender saya menunjukkan hari raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 8 Agustus, jika dihitung mundur 30 hari ke belakang, maka ramadhan akan jatuh pada tanggal 9 Juli. sehingga masih tersisa 23 hari lagi menuju ramadhan.  masih ada waktu... Dua puluh satu! kenapa?? Tahukah anda siapa penggagas teori ini? ia adalah seorang dokter bedah plastik Amerika, Maxwell Maltz (1889 - 1975). Dokter ini selain menguasai perkara teknis perbedahan ternyata juga mengamati bagaimana perilaku pasien-pasiennya. beliau menulis di bukunya bahwa "setidaknya diperlukan waktu 21 hari untuk membuat perubahan nyata dalam sikap mental, hal ini merujuk dari bedah plastik yang rata-rata diperlukan waktu 21 hari per pasien untuk terbiasa dengan wajah barunya; gejala 'phantom limb' pada peristiwa amputasi tangan/kaki juga akan terjadi dalam waktu 21 hari; beberapa fenomena yang diamati tersebut menunjukkan adanya kecenderungan bahwa setidaknya diperlukan 21 hari untuk membu

Soto..Soto...!

  gambar soto Saya penyuka soto. Sebagai orang jogja ini adalah hal biasa, karena kebanyakan orang jogja pasti suka soto. meskipun demikian, jangan berharap anda akan menemukan yang namanya soto jogja di deretan nama beken soto di Indonesia semacam soto betawi, soto madura, soto banjar, atau soto kudus. Ini berbeda dengan gudeg, tanpa perlu embel-embel jogja pun, gudeg identik dengan jogja, gudeg jogja. tapi soto jogja? Barangkali karena saking banyaknya ragam soto yang ada di jogja maka tak ada yang menjadikannya sebagai icon soto jogja.  (1) Soto Kadipiro di jalan Wates, sekitar 1 km sebelah barat perempatan wirobrajan, yang didirikan oleh Karto Wijoyo tahun 1921; (2) Soto Sawah Pak Slamet yang letaknya dekat sawah di jalan Bibis, Tetek, Mejing kidul, Ambarketawang, Sleman jauh dari keramaian kota; (3) Soto Pak Sholeh yang didirikan tahun 1952 di jalan Wiratama Yogyakarta dekat dengan Museum Pangeran Diponegoro; (4) Soto Pak Tembong di jalan Magelang Km.9; (5) Soto Pak Blo

aku ga mau sekolah... di rumah aja...

Sekolah itu berat. bukan hanya karena harus membawa beragam buku dan menghafal isi nya. bahkan bagi bocah 4 tahun-pun, yang belum membawa buku ke sekolah dan belum menghafal kecuali gerak-lagu riang dan doa, sekolah itu berat... lagi-lagi Sulung saya pagi kemarin berujar "aku ga mau sekolah...di rumah aja..." dag-dig-dug saya mendengarnya...huadduuuh...ko masih bersambung....apalagi Abahnya sedang workshop di PT. Pagilaran, Batang, saya sendirian... Saya harus waspada, ia sudah membolos satu hari, semakin sering ia membolos sekolah akan semakin sulit membawanya kembali sekolah.  Tidak mudah untuk menemukan alasan kenapa ia masih juga enggan pergi sekolah, di 4 tahun usianya ia hanya akan menjawab "ya" ketika ditanya "kenapa". Saya hanya bisa menerka-nerka sambi menggiringnya perlahan untuk tetap bersiap berangkat sekolah. dan syukur alhamdulillah pada akhirnya ia tetap berangkat sekolah :) Sindrom 'ga mau sekolah' ini bukan yang p