Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Cerita Natal, Wageningen 2016

Natal tlah tiba, natal tlah tiba, hatiku gembira! eh, salah! Libur tlah tiba, libur tlah tiba, hatiku gembira 😆 Yeaaay! Libur Natal!! hmmm...istilah natal mengingatkan saya akan satu perdebatan tak berujung di Indonesia, sepertinya akan lebih baik jika saya memakai istilah anak-anak: Kerstdag. Semarak kerstdag dimulai di tanggal 6 desember. Seusai ulang tahun St.Nicholas di tanggal 5 desember, supermarket dan juga toko-toko di centrum mengganti dekorasi ruang mereka. Nuansa hijau, putih, merah, pohon natal, dan lampu hias.. begitu juga dengan sekolah anak anak, kamis pagi 8 desember, saat mentari bulan desember menampakkan dirinya sekitar pukul sembilan (itupun kalau tidak terhalang mendung) dan sekolah dimulai saat hari masih gelap. Lampu-lampu utama dimatikan, berganti dengan lampu temaram penghias pohon natal yang ada di setiap sudut kelas. Syahdu, damai dan cozy, mengingat suhu di luar dikisaran 0 derajat. Kerstdag menjadi tema belajar anak-anak bulan ini. Membuat kers

Sekolah Dasar di Indonesia, di mata saya..

Beberapa teman di beranda Facebook saya bercerita tentang rencana putra sulungnya masuk jenjang sekolah dasar. Mulai dari mencari info sekolah dasar yang paling bagus, hingga berita terbaru tes wawancara dan psikotes yang dijalani di anak. Gambar diambil dari sini what?? sejenak saya lupa dengan pendidikan di Indonesia...ups! Tahun belum berganti, bahkan tahun ajaran sekolah masih 7 bulan lagi, tapi keributan sudah dimulai. Mencari sekolah dari sekarang, untuk apa? Barangkali... (saya mencoba beranalisa...) Dari sisi sekolah barangkali untuk menjaring (input) siswa yang masuk, siswa yang memiliki kecerdasan unggul dan teruji lewat tes masuk, siswa-siswa baru ini memiliki kemampuan yang hampir sama (baca:pintar semua), sehingga proses belajar mengajar tak terhambat dengan keberadaan satu dua anak bodoh, dan bisa dipastikan mereka akan menjadi siswa siswa berprestasi yang mengharumkan nama sekolah. Sedangkan dari sisi orang tua, barangkali ada rasa aman dan bangga ketika

Short Lessons a la Huda

Pagi ini, sambil menanti waktu shubuh, saya berselancar di salah satu situs tentang metode pendidikan Charlotte Mason Indonesia , dari beberapa artikel yang saya temui, ada satu artikel pendek yang menarik hati saya, karena ini pula yang saya simpulkan beberapa waktu terakhir saat mengamati kegiatan Huda, Sulung saya. Artikel  "short lessons" yang ditulis oleh salah satu praktisi metode CM ini menyatakan bahwa dengan prinsip short lessons , yaitu durasi belajar yang pendek untuk tiap pelajaran, maka banyak materi bermutu yang dapat diperoleh anak sehingga ia punya banyak waktu untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Sepakat!! Ini yang saya lihat terjadi pada Huda.  Huda sekolah di sekolah lokal, ia menghabiskan waktunya sekitar 24,5 jam tiap minggu di sekolah, hari senin-selasa-kamis, waktu sekolah pukul 08.30 - 12.00 (3,5 jam) dan pukul 13.15 - 15.15 (2 jam), sedangkan hari rabu dan jumat pukul 08.30 - 12.30 (4 jam). Materi sekolahnya, untuk grup 3, adalah penjumlahan

Go Go Go Gooooo Phd!

"Go or No Go" adalah evaluasi pertama di tahun pertama dalam perjalanan menuju Doktor. Suami saya melaluinya kamis kemarin, 8 Desember 2016, pukul 16.00 - 17.00 CET. Ia memulai ceritanya pada saya satu hari sebelumnya, hingga sepanjang hari kamis saat istirahat makan siang di rumah. Sedikit resah yang saya tangkap, wajar, namanya juga evaluasi, dag-dig-dug dengan keputusannya, apakah "Go" yang artinya perjalanan berlanjut hingga gelar doktor diraih atau "NO GO" yang artinya berhenti dan pulang kampung. cerita-cerita yang berseliweran sebelumnya tak urung membuat khawatir, beberapa kawan menyatakan evaluasi "Go or No Go" di tahun pertamanya ditunda, evaluasi baru dilaksanakan di tengah tahun kedua, yang secara psikologis membuat proses dag-dig-dugnya semakin lama dan tak tentu, Ini juga yang dikhawatirkan suami, evaluasi ditunda. Meski ada yang bilang, seorang calon Phd yang datang dengan membawa dana sendiri (dana dari luar universitas) kemu