Langsung ke konten utama

Cerita Natal, Wageningen 2016

Natal tlah tiba, natal tlah tiba, hatiku gembira!
eh, salah!
Libur tlah tiba, libur tlah tiba, hatiku gembira 😆


Yeaaay! Libur Natal!!
hmmm...istilah natal mengingatkan saya akan satu perdebatan tak berujung di Indonesia, sepertinya akan lebih baik jika saya memakai istilah anak-anak: Kerstdag.


Semarak kerstdag dimulai di tanggal 6 desember. Seusai ulang tahun St.Nicholas di tanggal 5 desember, supermarket dan juga toko-toko di centrum mengganti dekorasi ruang mereka. Nuansa hijau, putih, merah, pohon natal, dan lampu hias..
begitu juga dengan sekolah anak anak, kamis pagi 8 desember, saat mentari bulan desember menampakkan dirinya sekitar pukul sembilan (itupun kalau tidak terhalang mendung) dan sekolah dimulai saat hari masih gelap. Lampu-lampu utama dimatikan, berganti dengan lampu temaram penghias pohon natal yang ada di setiap sudut kelas. Syahdu, damai dan cozy, mengingat suhu di luar dikisaran 0 derajat.
Kerstdag menjadi tema belajar anak-anak bulan ini. Membuat kerstboom (pohon natal), mewarnai lilin, dan diakhiri dengan kerstviering (makan malam) di tanggal 21 desember.


"Kerstviering" di kelas Althaf

"Kerstviering" di kelas Huda, Huda duduk di pojok berbaju batik



Membuat hasta karya pohon Natal dengan bintang di puncak



Apa itu Kerstdag? Beberapa orang menyatakan Kerstdag sebagai hari lahirnya Yesus. Tapi beberapa yang lain menyatakan keterkaitan nya dengan tradisi pagan.
Desember adalah bulan di mana malam menjadi semakin pendek, pukul 16.30 matahari sudah terbenam. Banyak awan mendung sehingga matahari jarang tampak. Jaman dahulu, kala lampu belum tercipta, barangkali gelap adalah sesuatu yang menakutkan. Hingga satu waktu, di tanggal 25 desember, matahari muncul membawa kehangatan dan pengikut pagan bersuka cita merayakannya.
terlepas dari sejarahnya, saat ini, di sini, yang saya rasakan adalah Kerstdag untuk semua.
anak-anak menerima Kerst kaart (Kartu Natal) dari teman kelasnya, kasir supermarket menutup perjumpaan dengan "Merry Christmas" meski saya berjilbab, bahkan supervisor Phd yang tidak lagi percaya akan keberadaan Tuhan pun mengucap "Merry Christmas". Suka cita Kerstdag untuk semua, tak peduli apa agamanya.

Kartu Natal dari teman-teman


Barangkali ia menjadi hari raya satu agama, tapi kemudian melebur-bertransformasi menjadi satu budaya masyarakat, seperti cerita di laman Facebook Fahrizal Yusuf Affandi, sebuah cerita "ngalor-ngidul" tentang Halalbilhalal dan Chrismast Gathering.

Dan, layaknya Hari Raya, hari yang dirayakan semua orang, adapula Tunjangan Hari Raya di Belanda sini, satu paket dari universitas yang diawali dengan sebuah surat, kemudian diminta untuk memilih paket hadiah yang diinginkan. Paket tiba hari senin 26 Desember.


Paket hadiah Natal


Satu hal lagi yang menarik untuk saya tahun ini, yaitu menikmati "Home Alone 1-5" di layar TV bersama huda - Althaf - Abahnya. Tak hanya di Indonesia, ternyata ini juga film wajib di libur akhir tahun di belanda. Seram di awal tapi kemudian ngakak bareng anak-anak di saat "Battle Plan".




Prettige Kerstdagen
Feliz Navidad
Merry Christmas
Selamat Natal


Selamat berlibur..:)
Huda dan Althaf menikmati "kerstvakantie" hingga 9 Januari 2017.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Belajar menulis (lagi..lagi..)

 Perempuan itu tampaknya sedang kesulitan menempatkan dirinya, tampaknya sedikit kehilangan arah. Beberapa waktu yang lalu ia begitu menyukai dunia tulis menulis, bahkan sesungguhnya ia sudah memulai blogging barangkali sekitar sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi satu ucapan kecil dari seseorang meruntuhkan dunianya.  Orang itu menyatakan "ngapain nulis kalau cuma untuk dibaca sendiri?" Ya, perempuan itu memang menulis untuk dirinya sendiri, meski ia menuliskannya di platform blogging yang memungkinkan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain, tetapi perempuan itu tidak mempublikasikan tulisannya, bahkan ketika kemudian pemakaian media sosial merebak, perempuan itu juga tidak membagikan tulisan-tulisannya lewat media sosial yang ia miliki.  Haruskan seseorang menulis karena tujuan orang lain? Perempuan itu bernama zulfia, dan ia sedang meneguhkan lagi tujuannya menulis. Tak apa jika ia menulis hanya untuk dirinya sendiri, Ia tentu punya cerita, dan tak apa jika ia hanya b...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...