Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Berbelanja di tengah Pendemi Corona di Belanda (4)

Himbauan untuk "stay at home" sudah berlaku selama 2 minggu. Bahan-bahan pangan berangsur-angsur menipis, sehingga saya kembali mengunjungi pusat perbelanjaan untuk berbelanja. Selain pasar, ada beberapa toko/supermarket yang saya kunjungi. Masing-masing tempat tersebut menerapkan aturan yang berbeda-beda bagi konsumen untuk berbelanja. Mereka memberlakukannya semenjak Perdana Menteri Mark Rutte mengumumkan pemberlakuan denda sebesar 4.000 euro untuk industri yang tidak mampu menjaga jarak antar konsumennya, satu minggu yang lalu. Seperti saat di supermarket Lidl, setiap konsumen diharusnya memakai trolly belanja saat memasuki supermarket. Trolly yang lumayan besar ini akan membantu konsumen untuk saling menjaga jarak 1.5 m. Berbeda dengan Jumbo, supermarket lain yang juga saya datangi hari itu, aturan berbelanja dengan trolly tidak diperlakukan. Mungkin karena supermarket ini lumayan luas dan lapang sehingga memberi ruang yang cukup bagi konsumen untuk menjaga jarak. Jar

Perpustakaan Kota di seluruh Belanda, Tutup (3)

Kami menyebutnya Bibliotheek, bahasa Belanda dari perpustakaan. Biasanya, mininal 3 minggu sekali, saya ajak anak-anak mengunjungi Bibliotheek. 3 minggu karena batas waktu peminjaman buku adalah 3 minggu, jadi setiap 3 minggu sekali kami akan mengembalikan buku yang dipinjam sebelumnya, sekaligus meminjam buku yang baru. Gratis, tanpa batas maksimal jumlah buku yang dipinjam. Tapi kali ini, karena kewaspadaan terhadap corona, fasilitas bibliotheek pun ditutup, hingga 6 april mendatang. Tapi mereka menyediakan bentuk layanan baru selama penutupan ini. Bekerja sama dengan salah satu gerai pizza di wageningen sebagai jasa pengantarnya, bibliotheek kemudian membuka layanan delivery, meski jumlah buku yang dipinjam dibatasi hanya 3 buku dalam sekali antar, tapi anak-anak sudah cukup senang karena masih bisa menikmati buku-buku bibliotheek. Buku termasuk sarana yang ampuh untuk mengisi waktu di kala harus tinggal di rumah.

Homeschooling karena Corona di Belanda (2)

Terhitung sejak tanggal 16 Maret 2020, sekolah-sekolah di Belanda ditutup, mendadak. Informasi baru diberikan oleh kepala sekolah di malam tanggal 16 via aplikasi komunikasi sekolah dan wali, tentu saja sekolah belum melakukan persiapan apapun sebagai pengganti kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilaksanakan di sekolah. Baru kemudian siang hari berikutnya, kembali sekolah mengirimkan email, yang meminta salah satu orangtua untuk datang ke sekolah, bergiliran sesuai waktu yang diberikan, untuk mengambil buku anak-anak (buku-buku ajar sekolah memang diletakkan di sekolah, baru di bawa pulang setelah selesai dikerjakan). Kelas online baru dimulai Kamis, 19 Maret 2020. Cukup waktu untuk beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang baru, membawa kegiatan sekolah ke dalam rumah. Dua anak, Huda di grup 6 dan Althaf di grup 4. Masing-masing memiliki jadwal online menggunakan google hangout yang berbeda, selama sekitar 30 menit hingga 1 jam. Materi di berikan melalui video yang diupload

Cerita Corona di Belanda (1)

27 feb 2020 Kasus pertama di Belanda dinyatakan positif tanggal 27 februari 2020. Seorang warga laki-laki berusia 58 tahun yang baru pulang dari Lombardia Italia. GGD (Gementelijke Gezondheidsdienst  /semacam pusat kesehatan masyarakat yang ada di tiap-tiap kota) kemudian melakukan investigasi dan memantau orang-orang yang sempat berinteraksi dengan pasien, apakah mereka menunjukkan tanda-tanda terpapar virus atau tidak. Alex Friedrich,  Professor dan microbiologist  di University Medical Center Groningen menyatakan bahwa Ia menduga ada beberapa orang di Belanda yang telah terpapar virus corona, hanya orang-orang tersebut belum ditemukan. Saat itu pula, Perdana Mentri Belanda, Mark Rutte meyakinkan masyarakat bahwa dirinya dan Kementrian kesehatan yang dipimpin oleh Bruno Bruins melakukan segala upaya untuk menyiapkan Belanda menghadapi virus corona. Dan mengeluarkan kebijakan bahwa siapapun yang baru saja pulang dari China, Italia, Korea Selatan dan negara-negara lain yang telah

Perempuan Berdaya, International Woman's Day

Kemarin, 8 Maret, merupakan Hari Perempuan Internasional (Woman International Woman's Day). Kenapa 8 Maret? Lebih dari satu abad yang lalu, tercatat beberapa demonstrasi dipelopori oleh kaum Sosialis terjadi di Amerika maupun Eropa untuk memperjuangkan hak-hak buruh perempuan. Mereka menyadari adanya ketimpangan antara pekerja perempuan dengan pekerja laki-laki dalam pemberlakuan jam kerja, upah dan fasilitas yang diterima. Demonstrasi-demonstrasi tersebut dilakukan dengan melakukan perjalanan panjang ( march ) di sepanjang jalan kota. Hingga kemudian PBB meresmikannya sejak tahun 1977 sebagai perayaan tahunan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia. Penetapan hari Perempuan Dunia ini kemudian dijadikan oleh para perempuan untuk berkumpul merayakan pencapaian-pencapaian mereka dengan misi utama menyerukan kesetaraan gender. Bagaimana di Indonesia?  Indonesia memiliki hari Ibu, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, dengan semangat yang sa