Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

hitung-hitung..

ada kala di mana saya begitu ingin mengambil udang atau calamari di almari pendingin supermarket.. ada kala di mana saya ingin berhenti di pojok jalan dan memesan pasta.. ada kala di mana saya ingin mendatangi belgia dan singgah di leuven sebentar saja.. ada kala di mana saya ingin sekadar duduk di depan sekolah sambil mengunyah kebab.. hanya ingin.. karena belum pernah saya lakukan.. udang terlalu mahal, 4-5 euro untuk sekali makan, belum dengan nasi dan sayurnya.. pasta di pojokan jalan seharga 10 euro satu porsi, tak kan cukup jikalau satu porsi tuk berempat.. leuven, cinta eropa pertama saya, 17 euro sekali jalan, belum makan, tidur dan biaya pulang.. kebab 4 euro, kebab termurah, tapi terlalu mahal tuk sekali makan satu orang di dekat dapur rumah.. hitung-hitung..hitungan manusia.. bersyukur...tak semudah dikatakan.. saya masih saja mempertanyakan, apa cukup uangnya? dari mana uangnya? tak ada uangnya.. hitung-hitung.. 1.800 sewa rumah 877 gas dan listrik 102

That was a good meeting!

Ini bukan cerita saya, ini cerita suami saya.. cerita tentang satu pertemuan pentingnya dengan para supervisor di program doktor yang sedang ditempuhnya, dan kemudian Ia bagi ceritanya pada saya. tak semua detail Ia ungkap, dan dari sebagian itu, tak banyak pula yang saya ingat. hanya satu yang berkesan buat saya, kalimat "That was a good meeting" keesokan harinya. satu hari di bulan ketujuh program doktornya, ada satu pertemuan penting yang harus Ia lalui. satu pertemuan evaluasi di enam bulan pertamanya. Evaluasinya rata-rata, cenderung rata-rata bawah, meskipun juga ada nilai dari beberapa parameter yang cukup tinggi. seperti kemampuan berbahasa nilainya tinggi (tentu saja, karena Ia menyelesaikan program masternya di Belgia, bahasa tak lagi menjadi kendala). Nilai rendah Ia dapatkan di penguasaan ilmu dan ketrampilan di lab, bisa dipahami karena ada sedikit penyimpangan ilmu dari yang sebelumnya Ia harapkan sebelum masuk doktor dengan realitas di lapangan yang tern

menulis..menulis...

Yak! ini saya... setelah beberapa hari lalu saya meributkan diri saya sendiri kenapa ko ga menulis, pingin menulis tapi kebanyakan alasan... inilah..itulah... akhirnya, lewat seorang teman, saya menemukan satu grup whatsapp tentang tulis-menulis, asyiknya lagi, grup ini juga tentang bisnis. sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. saya ingin belajar menulis dan (nanti) ingin juga belajar bisnis. yah, saya memilih belajar bertahap, lama terbenam di perkara cuci-masak-jemur-ngepel-setrika-masak lagi, saya menjadi ragu dengan kemampuan belajar saya...apakah se-multitasking saat saya nyuci-sambi masak-sambi main sama anak-sambi nyapu... Grup ini namanya "Tips Nulis & Bisnis 13" belum satu minggu saya bergabung dengan grup ini, masih menyimak dan terkadang ikut-ikutan. keberadaan 4 orang admin dalam grup ini membuat grup ini hidup, selalu ada yang berbagi dan kemudian berkomentar, sehingga hanya dengan menyimakpun, kita bisa belajar. Agenda grup ini setiap harinya

masih macet nulis...

hihihi... topiknya masih malas menulis.. bahkan sekadar menulis status di facebook pun, sulitnya.... dan saya mencoba mencari-cari alasannya kenapa... alasan pertama yang pernah terungkap dulu adalah karena saya malas berurusan dengan ke'nyinyir'an dunia maya... alasan kedua kemudian kesibukan (ciee..) sebagai ibu rumah tangga beranak dua yang tiada habisnya, nyuci popok, masak, nyuapi, nyuci piring, ngepel ompol, nyeboki, nyuapi lagi, masak lagi, nyuci lagi, setrika malam malam.. alasan ketiga, menyadari bahwa saya termasuk dalam golongan 'introvert', tak sepenuhnya introvert sebenarnya, hanya saya tak terlalu suka terhubung dengan orang orang melalui media sosial, sms, wa, bahkan telpon, saya jarang bermain dengan hp, tetapi hampir gila rasanya jika dalam dua tiga hari saya tak bertemu orang untuk bicara. alasan keempat, alasan terbaru..yang baru saya sadari.. lama saya tak membaca, bagaimana mungkin saya bisa menulis..? jarang bermain hp, tapi lebih sering