Langsung ke konten utama

Tantangan 21!!

dua puluh satu
Kalender saya menunjukkan hari raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 8 Agustus, jika dihitung mundur 30 hari ke belakang, maka ramadhan akan jatuh pada tanggal 9 Juli. sehingga masih tersisa 23 hari lagi menuju ramadhan. 
masih ada waktu...

Dua puluh satu! kenapa??

Tahukah anda siapa penggagas teori ini? ia adalah seorang dokter bedah plastik Amerika, Maxwell Maltz (1889 - 1975). Dokter ini selain menguasai perkara teknis perbedahan ternyata juga mengamati bagaimana perilaku pasien-pasiennya. beliau menulis di bukunya bahwa "setidaknya diperlukan waktu 21 hari untuk membuat perubahan nyata dalam sikap mental, hal ini merujuk dari bedah plastik yang rata-rata diperlukan waktu 21 hari per pasien untuk terbiasa dengan wajah barunya; gejala 'phantom limb' pada peristiwa amputasi tangan/kaki juga akan terjadi dalam waktu 21 hari; beberapa fenomena yang diamati tersebut menunjukkan adanya kecenderungan bahwa setidaknya diperlukan 21 hari untuk membuang kebiasaan lama untuk kemudian berganti kebiasaan baru".

di Indonesia, akhir-akhir ini teori ini digembar-gemborkan oleh suatu produk kesehatan gigi dan mulut. Psikolog yang dirujuk produk tersebut, Dr. Sani Hermawan, menjelaskan bahwa 21 hari tersebut terbagi dalam 3 tahapan yang membentuk memori untuk memerintahkan tubuh dan pikiran melakukan kebiasaan baru. tujuh hari pertama adalah pengenalan, tujuh hari kedua adalah latihan, dan 7 hari terakhir adalah pemantapan. menurut psikolog tersebut, konsistensi sangat diperlukan untuk mencapai pembiasaan baru tersebut, jika sehari saja alpa maka kegiatan harus diulang dari awal. 

buat saya, ini menarik! dan apa saja yang ingin saya lakukan 21 hari kedepan sebelum ramadhan tiba? saya mencatatnya di jurnal offline saya...:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Belajar menulis (lagi..lagi..)

 Perempuan itu tampaknya sedang kesulitan menempatkan dirinya, tampaknya sedikit kehilangan arah. Beberapa waktu yang lalu ia begitu menyukai dunia tulis menulis, bahkan sesungguhnya ia sudah memulai blogging barangkali sekitar sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi satu ucapan kecil dari seseorang meruntuhkan dunianya.  Orang itu menyatakan "ngapain nulis kalau cuma untuk dibaca sendiri?" Ya, perempuan itu memang menulis untuk dirinya sendiri, meski ia menuliskannya di platform blogging yang memungkinkan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain, tetapi perempuan itu tidak mempublikasikan tulisannya, bahkan ketika kemudian pemakaian media sosial merebak, perempuan itu juga tidak membagikan tulisan-tulisannya lewat media sosial yang ia miliki.  Haruskan seseorang menulis karena tujuan orang lain? Perempuan itu bernama zulfia, dan ia sedang meneguhkan lagi tujuannya menulis. Tak apa jika ia menulis hanya untuk dirinya sendiri, Ia tentu punya cerita, dan tak apa jika ia hanya b...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...