Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)?
Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis.
Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa?
Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)?
Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya??
Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semua waktu terisi dengan menyapu, memasak, belanja, mengasuh anak, menemani Bapaknya, mencuci, menjemur, melipat, menyetrika. Begitu juga dengan hari berikutnya, dan berikutnya lagi... Kemana perginya membaca, menonton, menulis itu?
Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Saya tak menampiknya, meski saya yakin beberapa orang tak akan sepakat. Nyatanya, banyak perempuan yang tinggal di rumah, tetapi mereka tetap berkarya, entah itu di ranah domestik atau di ranah sosial bergantung pada hobi-kesukaan masing-masing.
Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)?
Saya memang semakin jarang membaca cerpen atau novel, semakin jarang pula menonton TV, tetapi saya semakin asyik memasak. Saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam di dapur setiap harinya, dari sekadar memasak telur urak-arik tomat kesukaan anak sulung hingga memasak ayam bakar kalasan 70 porsi pesanan seorang panitia suatu acara.
Saya, Ibu rumah tangga, hobi memasak.
Saya, Ibu rumah tangga, (pingin punya) hobi menulis.
Dan karena itulah, saya menulis (lagi).
Ada begitu banyak cerita, yang ingin diabadikan lewat banyak tulisan..
Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis.
Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa?
Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)?
Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya??
Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semua waktu terisi dengan menyapu, memasak, belanja, mengasuh anak, menemani Bapaknya, mencuci, menjemur, melipat, menyetrika. Begitu juga dengan hari berikutnya, dan berikutnya lagi... Kemana perginya membaca, menonton, menulis itu?
Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Saya tak menampiknya, meski saya yakin beberapa orang tak akan sepakat. Nyatanya, banyak perempuan yang tinggal di rumah, tetapi mereka tetap berkarya, entah itu di ranah domestik atau di ranah sosial bergantung pada hobi-kesukaan masing-masing.
Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)?
Saya memang semakin jarang membaca cerpen atau novel, semakin jarang pula menonton TV, tetapi saya semakin asyik memasak. Saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam di dapur setiap harinya, dari sekadar memasak telur urak-arik tomat kesukaan anak sulung hingga memasak ayam bakar kalasan 70 porsi pesanan seorang panitia suatu acara.
Saya, Ibu rumah tangga, hobi memasak.
Saya, Ibu rumah tangga, (pingin punya) hobi menulis.
Dan karena itulah, saya menulis (lagi).
Ada begitu banyak cerita, yang ingin diabadikan lewat banyak tulisan..
Saya juga baru mau mulai lagi niat buat konsisten menulis nih. Sayang soalnya kalo ide-ide kita cuma ada di kepala dan ga bisa dibaca orang :D
BalasHapusJujur saya juga kehilangan semua hobi yang boasa saya lakukan sejak menikah 2011. Menggambar, cosplay, fandub, dance, nyanyi, nnton, baca komik..
BalasHapus2015 saya sadar kalau menulis adl satu2nya hobi yg bs saya lakukan sambil momong anak. Dan.... Saya sll ingin jago memasak. Tp saya dikutuk ga suka masak orz
Semangat Mbak! Aku juga pernah mengalami apa yang mbak alami. Tapi aku merasa kehilangan sebagian diriku karena tidak lagi melakukan aktivitas menulis dan banyak membaca. Setelah menetapkan hati dan berusaha semaksimal mungkin untuk kembali. Akhirnya terasa seperti kembali menemukan diri sendiri. Buku antologi satu per satu lahir. Blog juga mulai update lagi.
BalasHapusSudah cukup mba dengan menulis "saya ibu rumah tangga" memang jadi tantangan mencari waktu menulis. Saya juga kadang bisa nulis kadang ngga. :) semangat mbak.
BalasHapusSaya pun baru mulai menulis lagi setelah hiatus sekian lama. Semangat memberdayakan diri. Hehe..
BalasHapusBerubahnya peran yang kita jalani kadang membuat kita mempunyai hobi baru. Selamat menulis lagi, Mbak Zulfia.
BalasHapusyuk, sama-sama berjuang untuk semakin giat menulis lagi di tahun 2020 ini. semangaat! semangaat. semoga apa yang diinginkan di tahun ini bisa terealisasikan. bikin hati tambah happy.
BalasHapusHai, Mbak. Ibu Rumah Tangga ada profesi yang sangat mulia. Di tangannya, ada cinta dan kasih sayang untuk keluarga yang kelak akan menjadi jalan pembuka pintu surga. Aamiin.
BalasHapusSebagian tulisan dalam blog aku adalah cerita keseharian menjadi ibu dari dua anak. Sebagai kenang-kenangan saat aku menua dan mereka mendewasa nanti. Semoga aku pun masih terus mencintai dunia menulis sampai akhir hayat.
Setelah saya resign dari pekerjaan sebagai guru TK.. Saya benar-benar memfokuskan diri menjadi ibu rumah tangga yang berada di rumah. Akhirnya memutuskan untuk berjualan online dan menulis, sampai sekarang. Awalnya memang seperti kehilangan hobi masa muda kita ya Mbak. Namun, alhamdulillah, setelah anak beranjak besar, saya mulai mewajibkan diri untuk menekuni hobi saya yang lama, yaitu membaca, nonton film dan juga menulis. Sekarang sudah mulai bisa berjalan, biar tetap bahagia hihihi..
BalasHapus
BalasHapusMenjadi ibu rumah tangga adalah impian setiap wanita.
Demi sebuah impian, tentu apapun akan dikorbankan.
Iya sih, serasa ada yang hilang, karena status lama juga hilang.
Tapi bukan berarti tidak bisa menikmati hobbi & kebahagiaan menjadi diri sendiri. Menjadi pribadi yang baru. Pribadi yang mulia ; ibu rumah tangga.
Masalah terbesar menulis adalah tidak mau atau malas memulai, itupun yang saya rasakan, semangat menulis mb
BalasHapusJadi ibu rumah tangga bukan berarti berhenti berkarya lho. Bisa koq multitasking. Potensi diri juga perlu diasah, salah satunya jadi penulis. Pelan tapi pasti pasti bisa. Salah satunya melalui blog. Semangaaat...
BalasHapusSaya juga baru Mbak, apalgi dunia blog ini
BalasHapus