Ya, saya. Saya masih nge-blog, bahkan bisa dikatakan saya baru memulai nge-blog...
Untuk apa? setelah facebook dan juga twitter, buat apa bersusah payah mem-blog..?
ini pertanyaan tentu saja untuk saya sendiri, untuk mencari sebab musabab kenapa saya memulai satu hal yang mungkin saat ini sudah ditinggalkan bahkan dilupakan banyak orang, sehingga dari musabab tersebut saya dapat tentukan tujuan atas tindakan saya, serta mengambil langkah-langkah pemenuhannya.
Bandingkan saja dengan facebook dan twitter, tinggal ketak-ketik isian kolom status dan klik... sedetik kemudian komentar dan jempol bermunculan, cepat-ringkas-puas! makin banyak jempol, makin banyak komentar, makin puas si penulis status. facebook seperti memasak Indomie Kari Ayam, didihkan air, masukkan mie, siapkan mangkuk berisi bumbu, tuang mie ke dalam mangkuk, dan siap disantap. hanya perlu 5 menit tuk menikmatinya.
Bagaimana dengan Blog? Blog seperti memasak bakmi jawa. siapkan ayam, masukkan dalam air mendidih untuk dibuat kaldu. sementara menunggu kaldu siap, kupas bawang putih-bawang merah, siapkan merica, kemiri dan ebi, lalu haluskan semua bumbu. kemudian masukkan bumbu ke dalam kaldu, lalu masukkan mie dan juga telor ke dalam kaldu, jangan lupa siapkan sayuran dan bawang goreng saat dihidangkan. jika semua dilakukan dalam satu waktu, minimal diperlukan 1 jam tuk dapat menikmatinya.
lalu...kenapa saya memilih nge-blog dengan kepayahan (susah, ribet, njlimet) begitu... Indomie kari ayam memang nikmat, tapi memasak bakmi jawa membawa kepuasan tersendiri, terlebih jika bule belanda pun ikut menikmatinya..
Saya ingin nge-blog dan bersedia menanggung kepayahannya. mengawalinya dengan membuat blog di blogspot, mengutak-atik template dan layout, mengupload foto, dan memposting tulisan, yang berarti mencari materi-materi untuk saya rangkai untuk kemudian saya upload. Anak-anak saya sedang bertumbuh dan saya tertarik sekali mengikuti tahap pertumbuhan mereka sekaligus mengisi pertumbuhan mereka dengan hal-hal yang menarik menurut saya, suami saya sedang memulai kariernya sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada, dan saya pun merangkai mimpi-mimpi kecil saya satu persatu. inilah yang menjadi alasan utama sekaligus sebab saya memulai sebuah blog.
Nge-blog buat saya lebih sebagai pemuas kebutuhan saya. Dalam hierarkinya Maslow terdapat 5 tingkatan kebutuhan manusia, yaitu: physiological need, safety need, belongingness need, esteem need dan self-actualization. Setelah sandang, pangan, papan, rasa aman dan juga cinta dan kepemilikan saya dapatkan, sekarang saatnya saya memenuhi dua kebutuhan sisanya, kebutuhan akan harga diri -menghargai diri sendiri sekaligus dihargai oleh orang lain- dan juga kebutuhan untuk mengaktualisasi diri. dan blog adalah salah satu cara, yang menurut saya, dapat saya pakai untuk memenuhinya.
Saat ini saya adalah Ibu Rumah Tangga, ditengah rutinitas yang monoton dan membosankan, inilah cara saya menghargai dan mengaktualisasikan diri saya.
Untuk apa? setelah facebook dan juga twitter, buat apa bersusah payah mem-blog..?
ini pertanyaan tentu saja untuk saya sendiri, untuk mencari sebab musabab kenapa saya memulai satu hal yang mungkin saat ini sudah ditinggalkan bahkan dilupakan banyak orang, sehingga dari musabab tersebut saya dapat tentukan tujuan atas tindakan saya, serta mengambil langkah-langkah pemenuhannya.
Bandingkan saja dengan facebook dan twitter, tinggal ketak-ketik isian kolom status dan klik... sedetik kemudian komentar dan jempol bermunculan, cepat-ringkas-puas! makin banyak jempol, makin banyak komentar, makin puas si penulis status. facebook seperti memasak Indomie Kari Ayam, didihkan air, masukkan mie, siapkan mangkuk berisi bumbu, tuang mie ke dalam mangkuk, dan siap disantap. hanya perlu 5 menit tuk menikmatinya.
Bagaimana dengan Blog? Blog seperti memasak bakmi jawa. siapkan ayam, masukkan dalam air mendidih untuk dibuat kaldu. sementara menunggu kaldu siap, kupas bawang putih-bawang merah, siapkan merica, kemiri dan ebi, lalu haluskan semua bumbu. kemudian masukkan bumbu ke dalam kaldu, lalu masukkan mie dan juga telor ke dalam kaldu, jangan lupa siapkan sayuran dan bawang goreng saat dihidangkan. jika semua dilakukan dalam satu waktu, minimal diperlukan 1 jam tuk dapat menikmatinya.
lalu...kenapa saya memilih nge-blog dengan kepayahan (susah, ribet, njlimet) begitu... Indomie kari ayam memang nikmat, tapi memasak bakmi jawa membawa kepuasan tersendiri, terlebih jika bule belanda pun ikut menikmatinya..
Saya ingin nge-blog dan bersedia menanggung kepayahannya. mengawalinya dengan membuat blog di blogspot, mengutak-atik template dan layout, mengupload foto, dan memposting tulisan, yang berarti mencari materi-materi untuk saya rangkai untuk kemudian saya upload. Anak-anak saya sedang bertumbuh dan saya tertarik sekali mengikuti tahap pertumbuhan mereka sekaligus mengisi pertumbuhan mereka dengan hal-hal yang menarik menurut saya, suami saya sedang memulai kariernya sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada, dan saya pun merangkai mimpi-mimpi kecil saya satu persatu. inilah yang menjadi alasan utama sekaligus sebab saya memulai sebuah blog.
Nge-blog buat saya lebih sebagai pemuas kebutuhan saya. Dalam hierarkinya Maslow terdapat 5 tingkatan kebutuhan manusia, yaitu: physiological need, safety need, belongingness need, esteem need dan self-actualization. Setelah sandang, pangan, papan, rasa aman dan juga cinta dan kepemilikan saya dapatkan, sekarang saatnya saya memenuhi dua kebutuhan sisanya, kebutuhan akan harga diri -menghargai diri sendiri sekaligus dihargai oleh orang lain- dan juga kebutuhan untuk mengaktualisasi diri. dan blog adalah salah satu cara, yang menurut saya, dapat saya pakai untuk memenuhinya.
Saat ini saya adalah Ibu Rumah Tangga, ditengah rutinitas yang monoton dan membosankan, inilah cara saya menghargai dan mengaktualisasikan diri saya.
Komentar
Posting Komentar