Menjadi orang tua sepertinya memang harus memperluas ruang kesabaran.....
Dua hari lalu sulung saat mood nya buruk sekali saat bangun pagi, begitu diajak mandi sudah langsung berujar "aku ngga mau sekolah, sekolahnya libur". ini sebenarnya bukan yang pertama kalinya ia berkata begitu, biasanya terjadi ketika usai liburan panjang atau absen sekolah karena sakit. dan biasanya kata-kata tadi berlalu seiring obrolan di sela aktifitas persiapan berangkat sekolah: mandi, berpakaian, sarapan, hingga akhirnya tetap berangkat sekolah.
tapi hari itu, ia berhasil membolos sekolah. sebenarnya sudah sampai di sekolah, tapi ikut pulang bersama Mbahkakung yang mengantarnya pagi ini setelah 'ngamuk' di sekolah. barangkali ceritanya akan berbeda kalau ia berangkat sekolah bersama Abahnya, tapi berhubung hari ini Abah harus berangkat pagi dan semenit sebelum berangkat sulung saya berujar "sakit perut", jadilah Abah berangkat sendiri.
begitu melihatnya lagi..."huadduh...sabar...sabar...sabar" kata hati saya. muka cembetut, sedih dan frustrasinya membuat saya sedetik kemudian berpikir sebaiknya disikapi bagaimana anak ini: cemberut juga; marah atas pilihannya tidak mau sekolah hari ini; diam dulu tapi menyimpan marah untuk nanti dikeluarkan ketika ia bandel, sehingga membangun kondisi berada di sekolah lebih baik daripada dimarahi ibu di rumah.
di detik berikutnya saya terhenyak sendiri, -dimarahi ibu di rumah- emang enak? buat saya, ibunya, ataupun sulung saya. marah hanya akan menyita energi saya dan malah membuat sulung saya makin sedih, frustrasi dan bingung. kasihan sekali....
akhirnya saya tersenyum (hebat, begitu saya memilih tindakan ini, lapang rasanya saya menyambut muka cembetutnya..) dan saya katakan padanya "yuuk, Mas Huda sama Ibu, belajar di rumah ya...". usai berganti baju kemudian saya ajak ia membongkar tumpukan hasil karya-nya semester kemarin.
aah...bukankah belajar itu bisa bersama siapa saja, di mana saja, dan kapan saja...dan saya percaya, rumah adalah tempat belajar yang pertama, utama dan selamanya....
aah...bukankah belajar itu bisa bersama siapa saja, di mana saja, dan kapan saja...dan saya percaya, rumah adalah tempat belajar yang pertama, utama dan selamanya....
Komentar
Posting Komentar