Langsung ke konten utama

gempa lagi...gempa lagi..


saya baru saja merasa gempa...
benarkah? belum ada informasi BMKG yang masuk di facebook saya saat ini..
tapi, memantau facebook, ternyata bukan saya saja yang merasa..

Gempa sebenarnya bukan sesuatu yang asing, sedari kecil, saya, yang tinggal di Bantul, sudah sering mengalaminya. yang saya lakukan kala itu hanyalah keluar rumah, tanpa terburu-buru apalagi dag-dig-dug. tetapi sejak peristiwa tsunami Aceh 2004, terlebih gempa Jogja 27 Mei 2006 lalu, gempa memiliki arti lain buat saya. 

Tak hanya sekadar getaran di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba, tetapi getaran ini membawa potensi ancaman yang luar biasa. keberadaan duo bocah cilik disamping saya membuat jantung saya berdebar (barangkali) 5x lebih cepat dan menjadikan saya sangat sensitif sekali mendeteksi terjadinya gempa. dari 3 kali gempa yang terasa di Bantul 2 minggu ini, suami saya tak merasanya sama sekali.

Apa yang harus saya lakukan ketika terjadi gempa? Lari menjauh dari bangunan, tentu saja. tetapi mungkinkah? cukupkah waktu yang saya miliki tuk menjangkau pintu terluar bersama dua bocah saya? seberapa kuat rumah yang saya tinggali saat ini menerima getaran gempa? atau sebaiknya berlindung saja di bawah meja? bagaimana jika gempa terjadi ketika Sulung saya berada di sekolah? seberapa kuat bangunan sekolahnya, terlebih ruang kelas ada di lantai 2, akankah gurunya melindungi murid-muridnya?

Saya khawatir, terlalu khawatir...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Belajar menulis (lagi..lagi..)

 Perempuan itu tampaknya sedang kesulitan menempatkan dirinya, tampaknya sedikit kehilangan arah. Beberapa waktu yang lalu ia begitu menyukai dunia tulis menulis, bahkan sesungguhnya ia sudah memulai blogging barangkali sekitar sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi satu ucapan kecil dari seseorang meruntuhkan dunianya.  Orang itu menyatakan "ngapain nulis kalau cuma untuk dibaca sendiri?" Ya, perempuan itu memang menulis untuk dirinya sendiri, meski ia menuliskannya di platform blogging yang memungkinkan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain, tetapi perempuan itu tidak mempublikasikan tulisannya, bahkan ketika kemudian pemakaian media sosial merebak, perempuan itu juga tidak membagikan tulisan-tulisannya lewat media sosial yang ia miliki.  Haruskan seseorang menulis karena tujuan orang lain? Perempuan itu bernama zulfia, dan ia sedang meneguhkan lagi tujuannya menulis. Tak apa jika ia menulis hanya untuk dirinya sendiri, Ia tentu punya cerita, dan tak apa jika ia hanya b...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...