Langsung ke konten utama

puasa pertama bocah 5 tahun

Ramadhan ini pertama kalinya sulung saya (5 tahun) menjalankan puasa. belajar puasa tepatnya,-buka di tengah hari kala azan dhuhur berkumandang- toh puasa belum menjadi kewajibannya.  Melihatnya dengan rutinitas barunya ini mengingatkan saya pada lagu-lagunya bimbo.

Ada anak bertanya pada Bapaknya, buat apa berlapar-lapar puasa ...

Ini hari ke-13-nya berpuasa, dimulai dari bangun sahur, menahan lapar dan haus hingga bedug dhuhur, menahan lapar dan haus (lagi) sembari balap lari dengan adiknya, dan menikmati jus mangga/jambu biji di kala maghrib tiba. "berbuka itu nikmat ya" ujarnya selalu kala jatah jusnya habis. 

Tentunya tidak mudah mengajaknya memulai puasa. jauh-jauh hari sebelum ramadhan tiba, saya mencoba berbincang dengannya tentang puasa dan mencoba mengajaknya puasa, "aku tidak bisa menahan lapar.." begitu katanya. tapi ternyata ketika saatnya tiba dan saya memintanya puasa, "Ya", jawabnya. alhamdulillah...puasa pertamanya dimulai dengan sahur di tengah hari, setelah sebelumnya tidur panjaaang dari semalam, maklum libur sekolah. 

Usai sahur tengah hari itulah ia memulai menahan lapar. "nanti Mas Huda buka puasa saat azan maghrib ya.." pesan saya kala itu, yang ternyata tidak berhasil karena ia melihat simpanan wafer di almari makan kala azan ashar. "aku mau makan wafer, itu kan azan..." hahahhaha....baiklah....toh baru belajar, batin saya.... 

"Derita"nya dimulai jelang maghrib, sekitar 20 menit sebelumnya, kala saya menyuapi adiknya... "aku lapaar...aku mau makaan...." dan mulailah ia menangis. 

Saya melihat disitulah letak titik kritisnya, maka saya harus kuat, untuk menguatkan Sulung saya, bahwa ia bisa dan mampu. disinilah titik ia belajar menahan diri. saya memeluknya sembari tetap menyuapi si adik, godaan makanan dan gangguan adiknya tetap saya sandingkan, sembari saya bisikkan, inilah yang namanya puasa -menahan diri- dan akan terasa sungguh nikmatnya saat tiba waktunya berbuka.

syukur alhamdulillah ia bisa melalui puasa pertamanya.. "nikmat..." katanya tersenyum saat ia dapat suapan pertamanya. dan hari berikutnya, sungguh menakjubkan, ia bisa bangun sahur tanpa rengekan, meskipun makan sahurnya ia kunyah sambil memejamkan mata dan buka di tengah hari. toh baru belajar....

latihan puasanya bukannya tanpa cela, dan ini mengingatkan saya pada puasa pertama saya pula, tentang kebohongan-kebohongan kecil di masa kecil. "aku cuma mau cicipkan ini sedikit.." atau "ibu maaf..aku kemarin minum minumnya adik..."

bukankah belajar itu berproses.....
selamat belajar puasa Sayang...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Hari gini baru nge-blog.....? (2)

Merujuk lagi ke teorinya Abraham Maslow, seperti yang saya baca di kompas , harga diri adalah perasaan seseorang bahwa dirinya berharga, merefleksikan kebutuhan akan kekuatan untuk berprestasi, berkuasa dan kompeten di bidang tertentu sehingga yakin dalam menghadapi dunia sekelilingnya. Sedangkan aktualisasi diri merupakan realisasi seluruh potensi untuk menjadi kreatif dan bertindak bebas. Kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri masing-masing orang tidaklah sama dan perwujudan pemenuhannya pun tidak sama. Bagi saya, blog adalah media yang dapat saya pakai untuk memenuhi kebutuhan saya akan harga diri dan aktualisasi diri. Menurut saya ada 2 hal yang menarik di dunia blogging, yang pertama adalah teknik membuat tampilan fisik blog dan yang kedua teknik membuat materi blog. Ketika hari gini baru mulai nge-blog, saya seharusnya bisa membuat catatan online ini tak hanya sebatas catatan yang di-online-kan, saya seharusnya bisa membuat catatan ini menarik, dari segi tampilan fis...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...