Langsung ke konten utama

Althaf 4 tahun di grup 1


Ini Althaf, berbaju merah, asyik dengan mobil karyanya.
Di sekolahnya, dua hari dalam satu minggu, yaitu rabu dan jumat, orangtua murid yang duduk di grup 1 dan 2, diberi kesempatan untuk turut bermain di dalam kelas. guru pengajar hari itu akan mempersiapkan beberapa mainan di beberapa area untuk dimainkan anak bersama orangtuanya. ada area bermain lego, seperti tampak di foto, area menggambar-mewarnai, area bermain puzzle, area menggunting-menempel, dan area merangkai balok.
tidak lama, cukup 15 menit, di awali jam 08.30 saat kelas dimulai (lebih awal tentu saja boleh, karena guru kelas sudah bersiap di kelas sejak pukul 08,15) dan diakhiri pukul 08.45. ada satu tanda akhir yang menarik, yakni satu musik "opruimen" (beres-beres) yang diputar dari pojok kelas.
begitu musik diputar, semua paham, anak dan orangtua bersama membereskan dan kemudian mengembalikan ke tempat semula semua mainan yang tadi dimainkan.

 Di sekolah althaf ini, saban harinya, anak di antar sampai ke tempat duduknya, kecuali hari rabu dan jumat, sebelum bel berbunyi di jam 08.30, orangtua memiliki kesempatan tuk bermain dan melihat hasil karya anak yang dipajang di dinding kelas. begitu juga di waktu istirahat siang sebelum bel berbunyi jam 13.15, akan ada satu kotak buku, yang disesuaikan dengan tema belajar bulan tersebut, untuk dibaca bersama anak - orangtua sambil menanti waktu masuk kelas. 

Keterlibatan orangtua dalam dunia sekolah anak buat saya adalah satu bentuk tanggungjawab orangtua dalam pendidikan. Pendidikan bukan melulu tanggungjawab sekolah, sekolah hanyalah kepanjangan tangan negara untuk menyediakan fasilitas pendidikan, guna mencerdaskan generasi mudanya untuk nantinya membangun negerinya.  Pendidikan adalah hasil kerjasama sekolah dan orang tua di rumah dan (seharusnya) masyarakat di lingkungannya. anak tak hanya tumbuh di lingkungan sekolah, ia tumbuh di dalam keluarga, dan juga ia bergaul di lingkungannya, di semua tempat itulah ia belajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

God Create World, Dutch...

Empat tahun tinggal di Belanda, membuat saya bisa sedikit mengerti bagaimana Orang-orang Belanda itu... Hangat, to the point tapi juga pintar berbasa-basi (tapi ngga mbulet-mbulet seperti orang jawa 😅), dan karakter yang menonjol adalah pede alias tingkat kepercayaan diri mereka sangat tinggi. Setiba di negara ini, 24 Februari 2016 lalu, segera saya mendengar sesumbar "God Created World, Dutch created the Netherlands". Nether artinya lembah, Netherlands adalah tanah yang rendah. Sekitar 30% daratan Belanda berada di bawah permukaan laut, sebagian hanya sekitar satu meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai besar mengalir di negara ini, Sungai Rhine , Sungai Maas , Sungai Ijssel , dan Sungai Scelt , menyebabkan daratan Belanda berada di lembah-lembah sungai. Dengan kondisi geografi yang demikian, Belanda menjadi negara yang sangat rentan terhadap banjir. Tercatat, di tahun 1953, terjadi banjir besar dengan ribuan korban jiwa di Belanda.  Sejak itu, mereka belajar,

Juli - kepanikan mencari sekolah

  Juli, akan selalu mengingatkan saya pada masa-masa liburan sekolah. Dan mulai tahun ini, dan beberapa tahun mendatang, secara berkala, akan menjadi bulan-bulan yang disibukkan dengan kegiatan mencari - mendaftar sekolah untuk anak-anak. Tahun-tahun sebelum ini, setidaknya selama enam tahun ini, bulan Juli menjadi bulan yang paling menyenangkan. Karena di bulan inilah anak-anak memulai libur musim panasnya, sehingga perasaan yang muncul hanyalah senang, senang, dan senaaaang🤣. Nonton film (hampir) setiap hari, naik kereta api berkunjung ke museum, menikmati keramaian kota, menginap di rumah teman, barbeque, atau sekadar berjalan-jalan atau sepedaan menikmati sore di Wageningen dan yang paling menyenangkan adalah tak perlu bangun pagi-pagi 🤣, selama enam minggu. Tapi mulai tahun ini, bulan Juli akan memiliki kisah yang lain, bagi kami sekeluarga. Dan Juli tahun ini adalah Juli peralihan. Sebuah peralihan dari dua budaya pendidikan. Kami akan meninggalkan Belanda sebentar lagi. Bu

obat hectic

 Setelah semua keriuhan pindahan kemarin, ada penghiburan yang datang bertubi-tubi untuk kami, sekeluarga. Tuan rumah yang teramat sangat baik, ramah, hangat, yang menyediakan game 24jam tuk anak-anak; berjumpa dengan beberapa kawan-kawan lama di acara syukuran kawan yang barusaja mendapatkan pekerjaan di kota Praha, dan undangan makan siang di rumah Tante Vero. Mereka semua menyuguhkan makanan-makanan yang lezat yang tak sekadar mengisi perut kami yang kelaparan tapi juga menghangatkan hati kami.  Makanan, dimanapun itu, selalu berhasil menyatukan pribadi-pribadi yang berbeda, selama perut terisi penuh, hati akan pula terisi penuh. Tante Vero, perempuan baik hati yang kami kunjungi hari ini, adalah seorang Indonesia yang menikah dengan pria warga negara belanda. Sejak 2014 ia bersama suaminya membuka usaha warung makan di Wageningen. Radjawali nama warungnya.