Langsung ke konten utama

Sibuk di dapur

Satu minggu kemarin, saya banyak menghabiskan waktu di dapur, sampai sampai jadwal belajar di depan laptop pun tak terpenuhi.

Menghabiskan waktu di dapur sebenarnya bukan satu hal yang menyenangkan, mengingat harga gas yang luar biasa mahal. Tarif dasar gas yang kami bayarkan setiap bulannya 102 euro, tapi dalam waktu satu tahun nanti pemakaian gas akan dihitung detail, jika pemakaian lebih dari pada standar maka pemakai harus menambah pembayaran, sedangkan jika pemakaian kurang dari standar maka uang lebih akan dikembalikan.

Yang membuat khawatir adalah pemakaian gas pendatang Indonesia lebih besar dari pada pemakaian gas warga lokal. Gas merupakan sumber energi untuk pemanas ruangan (heater) dan kompor, sementara itu sebagai pendatang dari negeri tropis yang terbiasa di suhu 25 - 30 C, maka pemanas kala musim dingin akan menyala di sekitar suhu 23 C (tanpa pemanas suhu ruang 16 C), dan tipe masakan Asia adalah masakan 'slow food' bahkan 'overcook food' macam gudeg, gulai, lodeh, ayam ungkep dan tahu bacem.

Tapi..lupakan sejenak hitung-hitungan gas. Satu minggu kemarin saya banyak menghabiskan waktu di dapur, ada hari-hari istimewa yang saya lalui, ulangtahun suami di rabu 26 oktober, tamu di 29-30 oktober dan juga acara bazar makanan di 30 Oktober. bakwan jagung, molen pisang, perkedel, soto ada dalam daftar menu mingguan, tetapi wajik, nasi uduk dan gulai daging membuat saya menjadi lebih lama menghabiskan waktu di dapur.

Sesekali, menghabiskan waktu di dapur itu ternyata menyenangkan :)


wajik (ketan 500 gram; gula jawa 250 gram; santan 500 ml; daun pandan dan garam; lama waktu memasak 2 jam)

syukuran ulangtahun Abah, 26 Oktober 2016, Nasi uduk lengkap

Tamu istimewa dari jogja sedang sarapan soto sapi + perkedel


Menjajakan gulai sapi porsi mini (3 euro) di acara olahraga tahunan Wageningen 30 Oktober 2016




Komentar

Postingan populer dari blog ini

God Create World, Dutch...

Empat tahun tinggal di Belanda, membuat saya bisa sedikit mengerti bagaimana Orang-orang Belanda itu... Hangat, to the point tapi juga pintar berbasa-basi (tapi ngga mbulet-mbulet seperti orang jawa 😅), dan karakter yang menonjol adalah pede alias tingkat kepercayaan diri mereka sangat tinggi. Setiba di negara ini, 24 Februari 2016 lalu, segera saya mendengar sesumbar "God Created World, Dutch created the Netherlands". Nether artinya lembah, Netherlands adalah tanah yang rendah. Sekitar 30% daratan Belanda berada di bawah permukaan laut, sebagian hanya sekitar satu meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai besar mengalir di negara ini, Sungai Rhine , Sungai Maas , Sungai Ijssel , dan Sungai Scelt , menyebabkan daratan Belanda berada di lembah-lembah sungai. Dengan kondisi geografi yang demikian, Belanda menjadi negara yang sangat rentan terhadap banjir. Tercatat, di tahun 1953, terjadi banjir besar dengan ribuan korban jiwa di Belanda.  Sejak itu, mereka belajar,

Juli - kepanikan mencari sekolah

  Juli, akan selalu mengingatkan saya pada masa-masa liburan sekolah. Dan mulai tahun ini, dan beberapa tahun mendatang, secara berkala, akan menjadi bulan-bulan yang disibukkan dengan kegiatan mencari - mendaftar sekolah untuk anak-anak. Tahun-tahun sebelum ini, setidaknya selama enam tahun ini, bulan Juli menjadi bulan yang paling menyenangkan. Karena di bulan inilah anak-anak memulai libur musim panasnya, sehingga perasaan yang muncul hanyalah senang, senang, dan senaaaang🤣. Nonton film (hampir) setiap hari, naik kereta api berkunjung ke museum, menikmati keramaian kota, menginap di rumah teman, barbeque, atau sekadar berjalan-jalan atau sepedaan menikmati sore di Wageningen dan yang paling menyenangkan adalah tak perlu bangun pagi-pagi 🤣, selama enam minggu. Tapi mulai tahun ini, bulan Juli akan memiliki kisah yang lain, bagi kami sekeluarga. Dan Juli tahun ini adalah Juli peralihan. Sebuah peralihan dari dua budaya pendidikan. Kami akan meninggalkan Belanda sebentar lagi. Bu

obat hectic

 Setelah semua keriuhan pindahan kemarin, ada penghiburan yang datang bertubi-tubi untuk kami, sekeluarga. Tuan rumah yang teramat sangat baik, ramah, hangat, yang menyediakan game 24jam tuk anak-anak; berjumpa dengan beberapa kawan-kawan lama di acara syukuran kawan yang barusaja mendapatkan pekerjaan di kota Praha, dan undangan makan siang di rumah Tante Vero. Mereka semua menyuguhkan makanan-makanan yang lezat yang tak sekadar mengisi perut kami yang kelaparan tapi juga menghangatkan hati kami.  Makanan, dimanapun itu, selalu berhasil menyatukan pribadi-pribadi yang berbeda, selama perut terisi penuh, hati akan pula terisi penuh. Tante Vero, perempuan baik hati yang kami kunjungi hari ini, adalah seorang Indonesia yang menikah dengan pria warga negara belanda. Sejak 2014 ia bersama suaminya membuka usaha warung makan di Wageningen. Radjawali nama warungnya.