Langsung ke konten utama

Perempuan belajar dari rumah? Yuuk!

Belajar, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, adalah (1) berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, (2) berlatih, (3) berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. 
Tak ada kaitan antara belajar dengan sekolah, sekolah bisa menjadi satu tempat untuk belajar, tapi belajar tak melulu harus di sekolah, duduk di bangku dan menghadap guru.
Sekolah saya barangkali sudah selesai, tapi proses belajar saya tak ingin saya sudahi..
Sebagai perempuan, tinggal di rumah, punya banyak waktu luang, dan terpapar jaringan internet tak terbatas, maka saya berselancar jauuuh sekali, jauh dan bebas.
Dalam kebebasan berselancar itu, meski sering tersesat akhirnya saya menemukan tempat-tempat pemberhentian guna belajar, dalam artian yang pertama, yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Tempat-tempat untuk belajar perempuan, di antaranya:

1. Digital Mommie
Digital Mommie adalah tempat untuk belajar menggunakan teknologi, lebih tepatnya belajar blogging untuk perempuan. Penggagasnya adalah Mira Julia, seorang perempuan multitalenta, bekerja di bidang desain interior, suka musik, gemar teknologi dan tertarik pada pendidikan dari rumah. 
Belajar Blogging terpandu bisa dimulai dari sini, ada tutorial berbayar yang ditawarkan dengan harga Rp 350.000,00 dalam waktu 7 bulan. Materi yang akan dipelajari adalah dasar-dasar blogging, mempercantik blog, mengolah foto dan video, hingga blog marketing dan integrasinya dengan media sosial.

2. Institut Ibu Profesional
Institut Ibu Profesional ini digagas oleh Septi Peni Wulandari, berawal dari kepeduliannya ingin meningkatkan kualitas kaum ibu di Indonesia, ibu dalam pandangan Septi Peni adalah pilar keluarga, ibu akan menentukan baik-buruk kualitas sebuah keluarga, dan dengan keluarga yang cerdas akan membentuk keluarga yang cerdas sehingga terbangun masyarakat yang cerdas. 
Institut Ibu Profesional berusaha mewujudkan sosok ibu profesional dengan cara membekali para ibu dengan beragam ilmu. Septi Peni membaginya menjadi 4 ketrampilan yaitu: Bunda Sayang, Bunda Cekatan, Bunda Produktif, dan Bunda Saleha. Anggota komunitas ini akan diajak bagaimana mendidik anak sesuai dengan fitrahnya, belajar bagaimana caranya belajar, belajar menjadi manajer keluarga, belajar menentukan misi spesifik hidup sehingga ibu menjadi agen perubahan.
Kegiatan-kegiatan komunitas belajar ini dapat diikuti di laman facebook Institut Ibu Profesional.




3. Rumah Inspirasi
Ini adalah salah satu tempat untuk belajar mengenai pengasuhan sekaligus pendidikan anak dari rumah. Rumah Inspirasi digagas oleh pemilik yang sama dengan Digital Mommie, Yaitu Mira Julia dan suaminya Aar (Sumardiono). keluarga ini termasuk pelopor Sekolah rumah (Homeschooling) di Indonesia dan membagi ilmunya melalui pelatihan-pelatihan (webinar) tentang seluk beluk pelaksanaan homeschooling mulai dari materi homeschooling anak usia dini, kurikulum homeschooling, hingga ke ijazah anak homeschool. Prinsip dasar dari pelaksanaan homeschooling yang dipegang keluarga ini adalah bahwa anak itu beragam, masing masing anak itu unik dan semua anak layak menjadi bintang.







4. Emak Pintar Asia
Emak Pintar Asia ini digagas oleh Indari Mastuti yang memiliki cita-cita membuat perempuan-perempuan Indonesia menjadi perempuan produktif di bidang bisnis dan di bidang tulis-menulis. Indari Mastuti menggagas dua grup di facebook yaitu Ibu-ibu Doyan Bisnis (IIDB) dan Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN). Ada banyak pelatihan-pelatihan yang ditawarkan di bawah naungan Indscript, baik itu pelatihan tentang kepenulisan atau pelatihan bisnis. Indari Mastuti berpendapat bahwa menulis dan bisnis itu seiring sejalan. Seorang penulis harus bisa berbisnis (menjual tulisannya) dan seorang pebisnis harus bisa menawarkan lewat tulisan tentang barang dagangannya. Pelatihan yang ditawarkan diantaranya: "status facebook jadi artikel", "reparasi bisnis", "omzet ratusan juta dari baperin fanspage" dan juga "teknik hearts selling" dalam bisnis.






Ini baru empat tempat yang biasa menjadi persinggahan saya, di luar itu masih ada banyak tempat belajar yang lain, baik itu dengan tema yang sama atau tema yang berbeda, seperti belajar masak dengan mengintip resep di blog-blog kuliner atau belajar fotografi.


Masing-masing tempat belajar tersebut mempunyai materi seabrek (banyak-red).
So... Yakin masih punya waktu luang dengan begitu banyak tempat belajar? 
Yang diperlukan sekarang justru manajemen waktu! 
Mari bahagiaaaaa.....;)
Jadikan "nilai" waktu luangmu menjadi seharga emas!
emas itu mahal!  



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

God Create World, Dutch...

Empat tahun tinggal di Belanda, membuat saya bisa sedikit mengerti bagaimana Orang-orang Belanda itu... Hangat, to the point tapi juga pintar berbasa-basi (tapi ngga mbulet-mbulet seperti orang jawa 😅), dan karakter yang menonjol adalah pede alias tingkat kepercayaan diri mereka sangat tinggi. Setiba di negara ini, 24 Februari 2016 lalu, segera saya mendengar sesumbar "God Created World, Dutch created the Netherlands". Nether artinya lembah, Netherlands adalah tanah yang rendah. Sekitar 30% daratan Belanda berada di bawah permukaan laut, sebagian hanya sekitar satu meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai besar mengalir di negara ini, Sungai Rhine , Sungai Maas , Sungai Ijssel , dan Sungai Scelt , menyebabkan daratan Belanda berada di lembah-lembah sungai. Dengan kondisi geografi yang demikian, Belanda menjadi negara yang sangat rentan terhadap banjir. Tercatat, di tahun 1953, terjadi banjir besar dengan ribuan korban jiwa di Belanda.  Sejak itu, mereka belajar,

Juli - kepanikan mencari sekolah

  Juli, akan selalu mengingatkan saya pada masa-masa liburan sekolah. Dan mulai tahun ini, dan beberapa tahun mendatang, secara berkala, akan menjadi bulan-bulan yang disibukkan dengan kegiatan mencari - mendaftar sekolah untuk anak-anak. Tahun-tahun sebelum ini, setidaknya selama enam tahun ini, bulan Juli menjadi bulan yang paling menyenangkan. Karena di bulan inilah anak-anak memulai libur musim panasnya, sehingga perasaan yang muncul hanyalah senang, senang, dan senaaaang🤣. Nonton film (hampir) setiap hari, naik kereta api berkunjung ke museum, menikmati keramaian kota, menginap di rumah teman, barbeque, atau sekadar berjalan-jalan atau sepedaan menikmati sore di Wageningen dan yang paling menyenangkan adalah tak perlu bangun pagi-pagi 🤣, selama enam minggu. Tapi mulai tahun ini, bulan Juli akan memiliki kisah yang lain, bagi kami sekeluarga. Dan Juli tahun ini adalah Juli peralihan. Sebuah peralihan dari dua budaya pendidikan. Kami akan meninggalkan Belanda sebentar lagi. Bu

obat hectic

 Setelah semua keriuhan pindahan kemarin, ada penghiburan yang datang bertubi-tubi untuk kami, sekeluarga. Tuan rumah yang teramat sangat baik, ramah, hangat, yang menyediakan game 24jam tuk anak-anak; berjumpa dengan beberapa kawan-kawan lama di acara syukuran kawan yang barusaja mendapatkan pekerjaan di kota Praha, dan undangan makan siang di rumah Tante Vero. Mereka semua menyuguhkan makanan-makanan yang lezat yang tak sekadar mengisi perut kami yang kelaparan tapi juga menghangatkan hati kami.  Makanan, dimanapun itu, selalu berhasil menyatukan pribadi-pribadi yang berbeda, selama perut terisi penuh, hati akan pula terisi penuh. Tante Vero, perempuan baik hati yang kami kunjungi hari ini, adalah seorang Indonesia yang menikah dengan pria warga negara belanda. Sejak 2014 ia bersama suaminya membuka usaha warung makan di Wageningen. Radjawali nama warungnya.