Langsung ke konten utama

Ia, Si Wikipedia berjalan saya...





Anak ini, lama-lama menjadi semacam wikipedia berjalan untuk saya. Ia suka sekali membagikan isi kepalanya pada saya. Salah satu hobinya adalah membaca, meski buku pilihannya terbatas pada topik-topik yang ia sukai semacam peta, negara (geografi), perang (sejarah) dan bola.

Siang ini, saat kami makan siang, ia tiba-tiba berkata bahwa hari ini adalah hari terpendek.
"Oh ya?" saya bertanya memastikan
"Iya, Juf tadi bilang di sekolah" jawabnya
"Ini di sini juga ada "De kortste dag van het jaar'" lanjutnya sembari menunjukkan sebuah kalender.
Aih, itu kalender yang saya pikir tidak terpakai, sehingga saya pakai tuk corat coret di belakangnya..

Ada satu masa di mana Ia selalu bertanya dan saya tak tahu jawabannya, tentang negara Eritrea, tentang nama pemain bola, tentang siapa lawan siapa di perang dunia 2. Tapi saya tak ingin memutus rasa ingin tahunya, sehingga saya hanya bisa menggiringnya menggunakan google untuk menemukan wikipedia, mendapatkan informasi singkat di sana, atau melanjutkan pertanyaannya ke Ayahnya.

'Memupuk rasa ingin tahu' adalah salah satu hal yang ingin pula saya tanamkan di anak-anak. Dalam definisi saya, menjadi pintar bukan pada mengetahui banyak hal dengan cara menghafal banyak banyak. Kemampuan menemukan informasi, mencari dan terus menggalinya itulah pintar. 
Meski saya sadar, kemampuan ini hanya terbatas pada satu atau beberapa bidang yang disukai. Ketika ia menunjukkan minatnya di satu bidang, maka ia akan terus menggali informasi di bidang itu dan mendalaminya.  

Menjadi pintar bukan berarti tahu segala hal bukan? 
Cukup satu bidang, dan kuasai. 
Dari sanalah kompetensi akan muncul. 




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

God Create World, Dutch...

Empat tahun tinggal di Belanda, membuat saya bisa sedikit mengerti bagaimana Orang-orang Belanda itu... Hangat, to the point tapi juga pintar berbasa-basi (tapi ngga mbulet-mbulet seperti orang jawa 😅), dan karakter yang menonjol adalah pede alias tingkat kepercayaan diri mereka sangat tinggi. Setiba di negara ini, 24 Februari 2016 lalu, segera saya mendengar sesumbar "God Created World, Dutch created the Netherlands". Nether artinya lembah, Netherlands adalah tanah yang rendah. Sekitar 30% daratan Belanda berada di bawah permukaan laut, sebagian hanya sekitar satu meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai besar mengalir di negara ini, Sungai Rhine , Sungai Maas , Sungai Ijssel , dan Sungai Scelt , menyebabkan daratan Belanda berada di lembah-lembah sungai. Dengan kondisi geografi yang demikian, Belanda menjadi negara yang sangat rentan terhadap banjir. Tercatat, di tahun 1953, terjadi banjir besar dengan ribuan korban jiwa di Belanda.  Sejak itu, mereka belajar,

Juli - kepanikan mencari sekolah

  Juli, akan selalu mengingatkan saya pada masa-masa liburan sekolah. Dan mulai tahun ini, dan beberapa tahun mendatang, secara berkala, akan menjadi bulan-bulan yang disibukkan dengan kegiatan mencari - mendaftar sekolah untuk anak-anak. Tahun-tahun sebelum ini, setidaknya selama enam tahun ini, bulan Juli menjadi bulan yang paling menyenangkan. Karena di bulan inilah anak-anak memulai libur musim panasnya, sehingga perasaan yang muncul hanyalah senang, senang, dan senaaaang🤣. Nonton film (hampir) setiap hari, naik kereta api berkunjung ke museum, menikmati keramaian kota, menginap di rumah teman, barbeque, atau sekadar berjalan-jalan atau sepedaan menikmati sore di Wageningen dan yang paling menyenangkan adalah tak perlu bangun pagi-pagi 🤣, selama enam minggu. Tapi mulai tahun ini, bulan Juli akan memiliki kisah yang lain, bagi kami sekeluarga. Dan Juli tahun ini adalah Juli peralihan. Sebuah peralihan dari dua budaya pendidikan. Kami akan meninggalkan Belanda sebentar lagi. Bu

obat hectic

 Setelah semua keriuhan pindahan kemarin, ada penghiburan yang datang bertubi-tubi untuk kami, sekeluarga. Tuan rumah yang teramat sangat baik, ramah, hangat, yang menyediakan game 24jam tuk anak-anak; berjumpa dengan beberapa kawan-kawan lama di acara syukuran kawan yang barusaja mendapatkan pekerjaan di kota Praha, dan undangan makan siang di rumah Tante Vero. Mereka semua menyuguhkan makanan-makanan yang lezat yang tak sekadar mengisi perut kami yang kelaparan tapi juga menghangatkan hati kami.  Makanan, dimanapun itu, selalu berhasil menyatukan pribadi-pribadi yang berbeda, selama perut terisi penuh, hati akan pula terisi penuh. Tante Vero, perempuan baik hati yang kami kunjungi hari ini, adalah seorang Indonesia yang menikah dengan pria warga negara belanda. Sejak 2014 ia bersama suaminya membuka usaha warung makan di Wageningen. Radjawali nama warungnya.