Langsung ke konten utama

Mojok Asyik Sekeluarga di Senin Petang

Hari itu, Senin yang berat buat Si Bapak. Setelah dua minggu sebelumnya ia berujar berulang-ulang "Senin besok mau presentasi apa ya?", "Gimana ya?", "Tentang apa ya?". Akhirnya selesai juga. 
Senang, lega, dan tampak Si Bapak  pingin makan enak๐Ÿ˜‹

Tentunya ajakan "Makan di luar yuuk?!" Si Bapak disamput dengan riang gembira oleh Ibu (Libur dari dapur "Horayyyy!!" ͢๐Ÿ˜€๐Ÿ˜†๐Ÿ˜† )

Akhirnya Kami memilih Cleopatra sore itu, sebuah kedai pizza (biasa disebut Pizzeria) yang terletak di Junusstraat 8, tak jauh dari Centrum Wageningen. Cleopatra merupakan kedai pizza favorit kami selama tinggal di Wageningen. Pizzanya tipe pizza italia-eropa, pizza tipiis dengan beragam topping yang bisa dipilih. Di hari senin-selasa-rabu-kamis (kecuali hari libur), harga pizza hanya 7 euro. 



Kedainya kecil, hanya ada dua meja persegi dengan masing-masing empat kursi dan satu meja panjang di dekat pintu masuk yang juga dilengkapi dengan empat kursi, tapi saat summer ada dua meja tambahan dengan masing masing dua kursi  di luar kedai. 
Kami memilih duduk di pojokan, sudah ada dua pembeli duduk di meja lain sedang menanti pesanan.
Pizza Bolognese adalah pilihan wajib kami saat makan di Pizzeria Cleopatra, alasannya sederhana: sudah terbiasa dengan rasanya dan enak ๐Ÿ˜‹. Satu pizza lagi, biasanya kami ganti-ganti topping, dengan alasan ingin cicip rasa yang lain. Dan malam itu Huda memilih pizza Leonardo dengan topping daging shoarma, yang ternyata enak juga ๐Ÿ˜‹


Pizza bolognese dan leonardo ini hampir sama, topping cincangan daging berbumbu yang dicampur dengan bawang bombay, saus tomat dan keju, dua-duanya tanpa sayur. Kenapa namanya Leonardo? entahlah, saya tak punya jawabannya ๐Ÿ˜….
Apa saja menu yang tersedia di Pizzeria Cleopatra? Buanyuuaak! Broodjes atau roti dengan beragam isian seperti daging shoarma, ayam shoarma, daging kebab, ayam fillet, dan juga keju.  Turkse Pizza (Pizza Turki), sejenis pizza yang diberi bubuk cabe dan diisi dengan sayur atau daging. Kapsalon (lain waktu, saya ingin bercerita khusus tentang menu ini, menu yang banyak tersedia di kedai-kedai Turki tapi tak bisa ditemukan di Turki, karena hanya ada di Belanda). Salad, dan tentu saja Pizza. Ada banyak pilihan pizza, 21 pilihan pizza dengan daging, 13 pilihan pizza vegetarian (biasanya diisi keju dan atau sayuran), dan 5 pilihan pizza dengan ikan.
Nama menu pizzanya juga unik, contohnya: Al Capone, ini pizza dengan isian salami dan champignons (jamur); Capricose (ham dan champignons); Milano (salami dan cabe spanyol); Vulcano (shoarma ayam, kebab dan cabe spanyol)
 



Ini ekspresi Bapak - Anak ketika saya bilang saya ingin mengambil gambar Sphinx (patung singa berkepala manusia) yang ada di belakang mereka berdua ๐Ÿ˜‚
Kenapa Sphinx? Karena Mesir. YA, pemilik Kedai ini memang keluarga mesir dan mereka ramah ๐Ÿ˜‡



Oiya, kedai ini HALAL, meski tanpa sertifikat halal, Bapak pemilik yang ramah selalu mengucapkan salam dengan gaya salam yg khas, dan Ibu pemilik yang tampak diujung foto, ia memakai jilbab. Ham dan salami yang mereka gunakan biasanya menggunakan bahan dasar daging kalkun.

Jadi..jangan ragu tuk berkunjung ke tempat ini ya ๐Ÿ˜

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran๐Ÿ˜ณ. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Belajar menulis (lagi..lagi..)

 Perempuan itu tampaknya sedang kesulitan menempatkan dirinya, tampaknya sedikit kehilangan arah. Beberapa waktu yang lalu ia begitu menyukai dunia tulis menulis, bahkan sesungguhnya ia sudah memulai blogging barangkali sekitar sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi satu ucapan kecil dari seseorang meruntuhkan dunianya.  Orang itu menyatakan "ngapain nulis kalau cuma untuk dibaca sendiri?" Ya, perempuan itu memang menulis untuk dirinya sendiri, meski ia menuliskannya di platform blogging yang memungkinkan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain, tetapi perempuan itu tidak mempublikasikan tulisannya, bahkan ketika kemudian pemakaian media sosial merebak, perempuan itu juga tidak membagikan tulisan-tulisannya lewat media sosial yang ia miliki.  Haruskan seseorang menulis karena tujuan orang lain? Perempuan itu bernama zulfia, dan ia sedang meneguhkan lagi tujuannya menulis. Tak apa jika ia menulis hanya untuk dirinya sendiri, Ia tentu punya cerita, dan tak apa jika ia hanya b...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan๐Ÿคฃ (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...