Langsung ke konten utama

Melihat Keragaman Dunia Lewat Koleksi Wereldmuseum di Rotterdam

Wereld = Dunia

Akhir pekan itu, kami memutuskan melakukan perjalanan ke Rotterdam, di provinsi Zuid-Holland (Holand selatan). Rotterdam terkenal sebagai kota pelabuhan, peti-peti kemas dari sebrang lautan masuk ke daratan Eropa melalui Rotterdam sebagai salah satu pintunya. Selain menikmati kotanya, kami memutuskan untuk mengunjungi satu museum di sana, Wereldmuseum namanya.

Museum ini merupakan museum etnografi yang bercerita tentang beragam kebudayaan yang dimiliki manusia dari berbagai negara. Di salah satu sisi bangunannya yang luas cocok untuk dikunjungi anak-anak, ragam kebudayaan dunia dipaparkan dengan sangat menarik dan asyik.

Superstraat di Wereldmuseum Rotterdam



Di Superstraat ini anak-anak akan dibawa menyusuri jalan yang kanan-kirinya dipenuhi bangunan-bangunan mini sebagai representasi sebuah kota. Di bangunan pertama, anak-anak akan diajak mengunjungi Winston Feestkeuken, dapur milik Winston, sebuah dapur yang dipergunakan untuk menyiapkan hidangan-hidangan khas yang biasa disajikan di hari-hari besar suatu negara. Seperti Eid Mubarok dan Suikerfeest di Muslim Maroko, Eid Mubarok merupakan perayaan idul fitri dan suikerfeest merupakan perayaan idul adha, Orang Belanda menyebutnya dengan suikerfeest, dari kata suiker atau gula. Belanda mengenal muslim dari orang-orang Maroko yang datang ke Belanda sebagai buruh, orang-orang Maroko tersebut biasanya menghidangkan makanan-makanan manis di perayaan-perayaan idul fitri dan idul adha. 

Diorama perayaan Suikerfeest dan Eid Mubarok

 Di Superstraat ini anak-anak juga akan diperkenalkan dengan seni menulis indah dari beragam budaya, tulisan arab (kaligrafi), tulisan cina, dan beragam bentuk huruf indah. 




 
 Musik dan tari, budaya yang paling seru, diperkenalkan dengan cara yang asyik di museum ini. Selain pajangan beragam kostum tari di dinding, salah satu dinding dipenuhi oleh layar besar. Pengunjung diminta untuk menggambar orang, kemudian discan di tempat khusus untuk kemudian ditampilkan sedang berjoget diiringi musik di layar. Seru!


 Andainya semua Museum di Indonesia ditampilkan semenarik ini, tentu orang-orang akan berbondong-bondong mengunjunginya😀

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

God Create World, Dutch...

Empat tahun tinggal di Belanda, membuat saya bisa sedikit mengerti bagaimana Orang-orang Belanda itu... Hangat, to the point tapi juga pintar berbasa-basi (tapi ngga mbulet-mbulet seperti orang jawa 😅), dan karakter yang menonjol adalah pede alias tingkat kepercayaan diri mereka sangat tinggi. Setiba di negara ini, 24 Februari 2016 lalu, segera saya mendengar sesumbar "God Created World, Dutch created the Netherlands". Nether artinya lembah, Netherlands adalah tanah yang rendah. Sekitar 30% daratan Belanda berada di bawah permukaan laut, sebagian hanya sekitar satu meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai besar mengalir di negara ini, Sungai Rhine , Sungai Maas , Sungai Ijssel , dan Sungai Scelt , menyebabkan daratan Belanda berada di lembah-lembah sungai. Dengan kondisi geografi yang demikian, Belanda menjadi negara yang sangat rentan terhadap banjir. Tercatat, di tahun 1953, terjadi banjir besar dengan ribuan korban jiwa di Belanda.  Sejak itu, mereka belajar,

Juli - kepanikan mencari sekolah

  Juli, akan selalu mengingatkan saya pada masa-masa liburan sekolah. Dan mulai tahun ini, dan beberapa tahun mendatang, secara berkala, akan menjadi bulan-bulan yang disibukkan dengan kegiatan mencari - mendaftar sekolah untuk anak-anak. Tahun-tahun sebelum ini, setidaknya selama enam tahun ini, bulan Juli menjadi bulan yang paling menyenangkan. Karena di bulan inilah anak-anak memulai libur musim panasnya, sehingga perasaan yang muncul hanyalah senang, senang, dan senaaaang🤣. Nonton film (hampir) setiap hari, naik kereta api berkunjung ke museum, menikmati keramaian kota, menginap di rumah teman, barbeque, atau sekadar berjalan-jalan atau sepedaan menikmati sore di Wageningen dan yang paling menyenangkan adalah tak perlu bangun pagi-pagi 🤣, selama enam minggu. Tapi mulai tahun ini, bulan Juli akan memiliki kisah yang lain, bagi kami sekeluarga. Dan Juli tahun ini adalah Juli peralihan. Sebuah peralihan dari dua budaya pendidikan. Kami akan meninggalkan Belanda sebentar lagi. Bu

obat hectic

 Setelah semua keriuhan pindahan kemarin, ada penghiburan yang datang bertubi-tubi untuk kami, sekeluarga. Tuan rumah yang teramat sangat baik, ramah, hangat, yang menyediakan game 24jam tuk anak-anak; berjumpa dengan beberapa kawan-kawan lama di acara syukuran kawan yang barusaja mendapatkan pekerjaan di kota Praha, dan undangan makan siang di rumah Tante Vero. Mereka semua menyuguhkan makanan-makanan yang lezat yang tak sekadar mengisi perut kami yang kelaparan tapi juga menghangatkan hati kami.  Makanan, dimanapun itu, selalu berhasil menyatukan pribadi-pribadi yang berbeda, selama perut terisi penuh, hati akan pula terisi penuh. Tante Vero, perempuan baik hati yang kami kunjungi hari ini, adalah seorang Indonesia yang menikah dengan pria warga negara belanda. Sejak 2014 ia bersama suaminya membuka usaha warung makan di Wageningen. Radjawali nama warungnya.