Langsung ke konten utama

Mengunjungi Taman Bunga Tulip Terbesar di Dunia: Keukenhof, Belanda.


Gambar milik Tulip Tours Holland

Gambar milik Tulips in Holland


Gambar milik Royal Dutch

Gambar milik Holland Bulb Farms

Warna-warni cantik Si Bunga Tulip ini mengharumkan nama Belanda, ia dikenal di seluruh pelosok dunia. Bahkan seakan-akan menjadi milik Belanda, seperti layaknya Sakura yang identik dengan Bunga Jepang. Padahal sesungguhnya bunga tersebut berasal dari Asia Tengah dan tumbuh liar di sana.

Nama Tulip, diambil dari kata Turban, bentuk bunganya memang menyerupai bentuk turban, penutup kepala yang sering dipakai orang Turki. Turki (Ottoman kala itu) lah yang membudidayakan tulip pertama kali di abad ke-10.

Gambar milik dictyon.net


Belanda kemudian mengenal tulip di abad ke-16, lewat hadiah dari Turki. Mereka menyebutnya Tulp (tunggal) atau Tulpen (jika banyak). Bentuknya yang indah dan warnanya yang cantik segera membuat orang-orang Belanda jatuh cinta pada bunga ini.

Belanda segera membudidayakannya, menanamnya dibanyak tempat dan memperjualbelikannya. Seiring waktu, kemudian dikelola sebuah taman di daerah Lisse, tak jauh dari Amsterdam. Keukenhof namanya.

Keukenhof, mereka menyebutnya sebagai The most beautiful spring garden in the world. Sebuah taman yang sangat besar seluas 32 hektar penuh dengan bunga berwarna-warni. Taman ini dibuka untuk umum setiap musim semi, sekitar tanggal 20 Maret hingga 15 Mei setiap tahunnya, dengan tiket masuk seharga sekitar 18e perorang. Informasi lebih lengkap, bisa diperoleh di situs resmi Keukenhof yang selalu diperbaharui setiap tahun.




Saat ini, di musim semi 2020, taman bunga ini ditutup, tetapi kita tetap bisa menikmatinya secara virtual, Kita bisa mengunjunginya di laman youtubenya Visit Keukenhof


Secara berkala, Keukenhof menyajikan video-video bunga-bunga cantik di taman keukenhof dipandu oleh direktur ataupun tukang-kebun - tukang-kebun yang bekerja di sana. 
Selamat menikmati keindahannya...šŸ˜

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Belajar menulis (lagi..lagi..)

 Perempuan itu tampaknya sedang kesulitan menempatkan dirinya, tampaknya sedikit kehilangan arah. Beberapa waktu yang lalu ia begitu menyukai dunia tulis menulis, bahkan sesungguhnya ia sudah memulai blogging barangkali sekitar sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi satu ucapan kecil dari seseorang meruntuhkan dunianya.  Orang itu menyatakan "ngapain nulis kalau cuma untuk dibaca sendiri?" Ya, perempuan itu memang menulis untuk dirinya sendiri, meski ia menuliskannya di platform blogging yang memungkinkan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain, tetapi perempuan itu tidak mempublikasikan tulisannya, bahkan ketika kemudian pemakaian media sosial merebak, perempuan itu juga tidak membagikan tulisan-tulisannya lewat media sosial yang ia miliki.  Haruskan seseorang menulis karena tujuan orang lain? Perempuan itu bernama zulfia, dan ia sedang meneguhkan lagi tujuannya menulis. Tak apa jika ia menulis hanya untuk dirinya sendiri, Ia tentu punya cerita, dan tak apa jika ia hanya b...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...