Langsung ke konten utama

Ramadhan di Eropa, Belanda (2)

Puasa 16 -17 jam, kuat?
Bapaknya sering berseloroh, "kuat lah, buktinya saya masih hidup sampai sekarang" 😄

Niat. 
Tentu saja semua berawal dari niat, ketika kita berniat puasa, dan meyakini bahwa kita mampu melakukannya, meski itu berat, kita akan bisa melaluinya. Diawali dari niat itu pulalah, kemudian kita menyusun rencana.

Manajemen waktu. 
Selama berpuasa di Eropa, subuh paling pagi yang kami alami, sekitar pukul 3.40an dengan maghrib paling malam sekitar pukul 22.10an, di waktu summer, di waktu siang sangat panjang. Sementara ibadah ramadhan banyak di waktu malam, buka puasa, shalat maghrib, lalu salat isya dilanjut tarawih. Hal ini menyebabkan waktu istirahat di malam hari menjadi sangat singkat, usai tarawih sekitar jam 1, harus segera bangun jam 3 dini hari untuk sahur. Mau tidak mau, jam tidur kemudian dipindah, tidur nyenyak baru bisa dilakukan usai subuh hingga siang hari.

Manajemen menu.
Menjaga kebutuhan energi untuk menjalankan puasa selama 16 - 17 jam menjadi sebuah keharusan. Minum dan asupan buah adalah hal yang paljng penting. Usahakan minum sebanyak yang bisa dilalukan, hingga 8 kelas di waktu malam yang pendek tersebut. Juga buah harus selalu dikonsumsi untuk menjaga ketersediaan vitamin dan mineral. Selain itu, perbanyak protein, konsumsi sebanyak mungkin lauk protein: ayam, telur, daging, tahu, tempe dengan mengurangi porsi karbohidrat. Protein akan tersimpan di dalam tubuh dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat yanv mudah sekali terurai menjadi energi. Protein akan menjaga kebutuhan energi kita hingga sore waktunya berbuka. 

Minimal ketiga hal tersebutlah, yang menjadi prinsip bagaimana menjaga ketahanan fisik selama bulan suci ramadhan di benua Eropa di kala spring dan summer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Belajar menulis (lagi..lagi..)

 Perempuan itu tampaknya sedang kesulitan menempatkan dirinya, tampaknya sedikit kehilangan arah. Beberapa waktu yang lalu ia begitu menyukai dunia tulis menulis, bahkan sesungguhnya ia sudah memulai blogging barangkali sekitar sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi satu ucapan kecil dari seseorang meruntuhkan dunianya.  Orang itu menyatakan "ngapain nulis kalau cuma untuk dibaca sendiri?" Ya, perempuan itu memang menulis untuk dirinya sendiri, meski ia menuliskannya di platform blogging yang memungkinkan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain, tetapi perempuan itu tidak mempublikasikan tulisannya, bahkan ketika kemudian pemakaian media sosial merebak, perempuan itu juga tidak membagikan tulisan-tulisannya lewat media sosial yang ia miliki.  Haruskan seseorang menulis karena tujuan orang lain? Perempuan itu bernama zulfia, dan ia sedang meneguhkan lagi tujuannya menulis. Tak apa jika ia menulis hanya untuk dirinya sendiri, Ia tentu punya cerita, dan tak apa jika ia hanya b...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...