Langsung ke konten utama

Menikmati Pancake Asli Belanda di Panorama Hoeve

Siang terasa semakin terik. Suhu udara semakin naik. sekitar satu minggu ini suhu terendah di 16 derajat celcius dan tertinggi 27 derajat celcius. Musim panas sudah dimulai.

Kami menikmati awal musim panas ini dengan mengayuh sepeda bersama beberapa kawan, akhir minggu kemarin. Melintasi ladang peternakan, ladang gandum,ladang jagung, dan tengah hutan untuk menuju satu tempat di daerah Bennekom, sekitar 6 km dari rumah.

Panorama Pannenkoeken tempat yang kami tuju. Sebuah tempat makan yang khusus menyajikan pannenkoeken. Makanan khas belanda, yang sebenarnya ada juga di negara kulit putih lainnya. Pancake dalam bahasa Inggris. Crepes dalam bahasa Perancis. Pfaankucken dalam bahasa Jerman. Tortitta dalam bahasa spanyol.

Albert Hijn dalam website resminya menuliskan resep dasar pannenkoeken atau pancake ini:
300 gram tepung terigu, 1 sendok teh garam, 2 butir telur, 500 ml susu, dan 30 gram mentega tawar.
Tepung terigu diayak bersama garam dalam sebuah mangkuk yang besar. Telur dan susu kemudian ditambahkan perlahan, aduk dengan pengocok (whisk) sampai lembut. Dan diamkan kurang-lebih 30 menit.
Panaskan mentega di atas pan, tuangkan satu sendok adonan pancake, dan ratakan di wajan. Tunggu sekitar 2 menit sampai warnanya coklat keemasan, balik dan panaskan lagi sekitar 1 menit.
Pancake bisa dihidangkan dengan tambahan pisang, apel, nanas, atau sirup manis sebagai toppingnya.

***
Empat keluarga dan tiga bujang lokal, mengambil 3 meja panjang untuk kami duduk, di belakang bangunan, dekat dengan tanah lapang. Kami memilih di sini, di tempat kami bisa bicara, bertukar cerita sepuasnya, dan anak-anak bermain tanpa bosan. Tanah lapang, dengan dua gawang di samping kanan dan samping kiri, bermain flying fox, perosotan atau sekadar lari-larian menikmati alam. Masih ada peternakan kecil di samping bangunan, yang berisi kambing dan babi 😅.


kemasan pancake dan poffertjes yang disajikan di taman Panorama Hoeve

Pancake nanas


Pancake original



Menikmati sore sembari berbincang-bincang

Jangan lupa ambil gambar dulu sebelum pulang..:)

Perjalanan kami bersepeda ke Panorama Hoeve akhir pekan lalu, diabadikan dalam sebuah video:



Di Indonesia, kita punya serabi, setipe dengan pancake ini. Meski resep aslinya berbahan dasar tepung beras, sesuai dengan kekayaan alam kita, tetapi resep-resep terbaru kue serabi saat ini sudah memakai tambahan tepung terigu sebagai bahan dasarnya.

Oiya, percaya tidak? orang kulit putih menyebut bakwan/bala-bala/ote-ote kita dengan sebutan vegetable pancake😄

Komentar

Postingan populer dari blog ini

God Create World, Dutch...

Empat tahun tinggal di Belanda, membuat saya bisa sedikit mengerti bagaimana Orang-orang Belanda itu... Hangat, to the point tapi juga pintar berbasa-basi (tapi ngga mbulet-mbulet seperti orang jawa 😅), dan karakter yang menonjol adalah pede alias tingkat kepercayaan diri mereka sangat tinggi. Setiba di negara ini, 24 Februari 2016 lalu, segera saya mendengar sesumbar "God Created World, Dutch created the Netherlands". Nether artinya lembah, Netherlands adalah tanah yang rendah. Sekitar 30% daratan Belanda berada di bawah permukaan laut, sebagian hanya sekitar satu meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai besar mengalir di negara ini, Sungai Rhine , Sungai Maas , Sungai Ijssel , dan Sungai Scelt , menyebabkan daratan Belanda berada di lembah-lembah sungai. Dengan kondisi geografi yang demikian, Belanda menjadi negara yang sangat rentan terhadap banjir. Tercatat, di tahun 1953, terjadi banjir besar dengan ribuan korban jiwa di Belanda.  Sejak itu, mereka belajar,

Juli - kepanikan mencari sekolah

  Juli, akan selalu mengingatkan saya pada masa-masa liburan sekolah. Dan mulai tahun ini, dan beberapa tahun mendatang, secara berkala, akan menjadi bulan-bulan yang disibukkan dengan kegiatan mencari - mendaftar sekolah untuk anak-anak. Tahun-tahun sebelum ini, setidaknya selama enam tahun ini, bulan Juli menjadi bulan yang paling menyenangkan. Karena di bulan inilah anak-anak memulai libur musim panasnya, sehingga perasaan yang muncul hanyalah senang, senang, dan senaaaang🤣. Nonton film (hampir) setiap hari, naik kereta api berkunjung ke museum, menikmati keramaian kota, menginap di rumah teman, barbeque, atau sekadar berjalan-jalan atau sepedaan menikmati sore di Wageningen dan yang paling menyenangkan adalah tak perlu bangun pagi-pagi 🤣, selama enam minggu. Tapi mulai tahun ini, bulan Juli akan memiliki kisah yang lain, bagi kami sekeluarga. Dan Juli tahun ini adalah Juli peralihan. Sebuah peralihan dari dua budaya pendidikan. Kami akan meninggalkan Belanda sebentar lagi. Bu

obat hectic

 Setelah semua keriuhan pindahan kemarin, ada penghiburan yang datang bertubi-tubi untuk kami, sekeluarga. Tuan rumah yang teramat sangat baik, ramah, hangat, yang menyediakan game 24jam tuk anak-anak; berjumpa dengan beberapa kawan-kawan lama di acara syukuran kawan yang barusaja mendapatkan pekerjaan di kota Praha, dan undangan makan siang di rumah Tante Vero. Mereka semua menyuguhkan makanan-makanan yang lezat yang tak sekadar mengisi perut kami yang kelaparan tapi juga menghangatkan hati kami.  Makanan, dimanapun itu, selalu berhasil menyatukan pribadi-pribadi yang berbeda, selama perut terisi penuh, hati akan pula terisi penuh. Tante Vero, perempuan baik hati yang kami kunjungi hari ini, adalah seorang Indonesia yang menikah dengan pria warga negara belanda. Sejak 2014 ia bersama suaminya membuka usaha warung makan di Wageningen. Radjawali nama warungnya.