Langsung ke konten utama

Ringkas cerita: Sekolah Dasar di Belanda selama Covid 19 (1)

Seorang kawan bertanya, pagi ini, mengenai bagaimana sekolah anak-anak, yang saat ini sedang sekolah di sekolah umum OBS de Tarthorst, Wageningen diselenggarakan di masa pandemi ini.

Saya pun kemudian berusaha mengingat-ingat..

Markt Rutte, Perdana Menteri Belanda, pada tanggal 13 Maret, telah memberikan pernyataan untuk meminimalisir kegiatan di kantor-kantor dan juga universitas. Saat itu, meski Universitas dinyatakan tutup, tetapi belum ada pengumuman yang menyatakan sekolah akan ditutup, dengan mempertimbangkan bahwa lingkungan tempat anak-anak sekolah bukanlah lingkungan internasional (pasa saat itu, kasus covid yang terjadi disebabkan karena adanya kontak si penderita dengan lingkungan internasional, berlibur dari Italia)

Akhir pekan di minggu tersebut, Mark Rutte kembali mengeluarkan pernyataan bahwa sekolah-sekolah, dan juga tempat penitipan anak akan ditutup, sehingga pada tanggal 16 Maret sekolah secara serentak resmi ditutup, meski belum ada kegiatan online apapun, karena mendadak dan belum ada persiapan.

18 Maret, orangtua murid diminta mengambil buku di sekolah (karena buku belajar anak-anak normalnya selalu disimpan di sekolah), secara bergantian sesuai dengan jadwal yang diberikan sekolah.

19 Maret kegiatan school from home dimulai. Online perkelas 30 menit perhari, bergantian jadwalnya antar kelas, menggunakan google meet. (anak-anak sudah memiliki email dan akun pribadi yang dibuat beberapa bulan sebelumnya, saat ada "proyek" pengadaan chromebook. Jadi anak-anak sudah terbiasa membaca email, memakai google docs, dan juga memakai gdrive).
Materi dikirimkan lewat email berisi video yang menjelaskan materi yang ada di buku.
googlemeet dipakai untuk menjelaskan kembali materi (kalau ada anak yang belum paham), untuk mencongak (dikte) atau games (jadi anak-anak riang selama online). online 30 menit ini dimaksudkan untuk (semacam) "keep in touch".
Toets (ulangan) dilakukan setiap materi perpelajaran telah selesai, via google juga.

11 Mei sekolah masuk kembali, setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok, A dan B. masing masing kelompok, setiap minggunya, belajar di kelas 2 hari, dan belajar di rumah 3 hari, bergantian. orangtua tidak lagi diizinkan mengantar sampai kelas, mengantar hanya sampai luar gerbang sekolah. Protokol kesehatan dijalankan juga di sekolah (jaga jarak, cuci tangan, bersin batuk di lengan)

8 Juni sekolah sudah masuk setiap hari, tetap dengan protokol kesehatan, dengan catatan kalau merasa sakit, atau ada anggota keluarga yang sakit, tetap tinggal di rumah.

Begitulah secara ringkas, yang saya ceritakan kepada kawan tersebut, bagaimana sekolah di Belanda diselenggarakan selama masa pandemi.

Terkait anak-anak ini pula, sempat terdengar rumor di beberapa berita, mengenai anak-anak (20 anak) yang sakit dengan gejala penyakit mirip dengan penyakit yang sudah langka yaitu penyakit Kawasaki. Tetapi rumor ini, segera dijawab oleh RIVM (Pihak Pemerintah yang bertanggungjawab menangani masalah-masalah kesehatan), bahwa sesuai studi yang telah dilakukan, anak-anak memiliki risiko yang paling rendah terpapar oleh covid19, oleh karena itu RIVM tetap menyarankan sekolah-sekolah untuk mulai dibuka kembali dengan memberlakukan prosedur-prosedur yang telah disepakati oleh pengurus sekolah.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Hari gini baru nge-blog.....? (2)

Merujuk lagi ke teorinya Abraham Maslow, seperti yang saya baca di kompas , harga diri adalah perasaan seseorang bahwa dirinya berharga, merefleksikan kebutuhan akan kekuatan untuk berprestasi, berkuasa dan kompeten di bidang tertentu sehingga yakin dalam menghadapi dunia sekelilingnya. Sedangkan aktualisasi diri merupakan realisasi seluruh potensi untuk menjadi kreatif dan bertindak bebas. Kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri masing-masing orang tidaklah sama dan perwujudan pemenuhannya pun tidak sama. Bagi saya, blog adalah media yang dapat saya pakai untuk memenuhi kebutuhan saya akan harga diri dan aktualisasi diri. Menurut saya ada 2 hal yang menarik di dunia blogging, yang pertama adalah teknik membuat tampilan fisik blog dan yang kedua teknik membuat materi blog. Ketika hari gini baru mulai nge-blog, saya seharusnya bisa membuat catatan online ini tak hanya sebatas catatan yang di-online-kan, saya seharusnya bisa membuat catatan ini menarik, dari segi tampilan fis...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...