Langsung ke konten utama

20 Butir Filosofi Pendidikan Charlotte Mason

catatan: Tulisan mengenai 9 butir dari 20 butir filosofi pendidikan Charlotte Mason ini, saya tulis ulang dari Buku Cinta Yang Berpikir, sebuah rangkuman pemikiran Charlotte Mason yang ditulis oleh Ellen Kristi, di lampiran A.

1. Anak-anak terlahir sebagai pribadi yang utuh.

2. Anak-anak tidak terlahir sepenuhnya baik atau buruk, melainkan menyimpan potensi menjadi baik atau buruk.

3. Prinsip otoritas dan ketaatan berlaku bagi semua orang, entah mereka menerimanya atau tidak. keduanya bersifat alamiah  niscaya dan mendasar agar satu kelompok atau keluarga hidup teratur dan harmonis.

4. Prinsip Otoritas dan ketaatan dibatasi oleh respek pada kepribadian anak.

5. hanya 3 instrumen pendidikan yang digunakan dalam mendidik anak: atmosfer alamiah, disiplin kebiasaan baik, dan penyajian ide-ide hidup.

6. Pendidikan adalah atmosfer, yaitu memanfaatkan lingkungan alamiah anak sehari-hari dan membiarkannya belajar dari orang-orang dan benda-benda di sekitarnya secara bebas. Belajar dari hal-hal nyata di dunia nyata.

7. Pendidikan adalah disiplin, yang berar to melatihkan kebiasan-kebiasaan baik, secara terencana, teratur, dan bertujuan, baik kebiasaan mental dalam pikiran maupun tubuh, sesuai dengan hukum fisiologis.

8. Pendidikan adalah hidup, yang berarti pendidikan harus mengurusi baik jiwa, tubuh, maupun ruh anak. akah budi perlu nutrisi berupa ide-ide, sehingga anak-anak berhak mendapatkan kurikulum yang kaya.

9. Pikiran anak bukan ember kosong yang menunggu diisi, melainkan sesuatu yang berdaya hidup, berhakikat spiritual, dengan hasrat akan pengetahuan. Sebagaimana lambung dirancang untuk mencerna makanan, demikianlah akal budi dirancang untuk mencerna pengetahuan.

***

Membaca prinsip-prinsip pemikiran Charlotte Mason di kala usia anak-anak 11 tahun dan 8 tahun ini, membuat saya terhenyak dan berpikir ulang.
Saya ingat bagaimana 11 tahun yang lalu, saat Sulung saya lahir, saya mulai tertarik pada kehidupan parenting, dan kemudian terjebak pada prinsip-prinsip teknisnya (maklum, saat itu berhadapan dengan bayi -balita), teknik-teknik memberikan ASI, tahapan usia anak mulai makan makanan pendamping ASI, bagaimana teknik yang benar menyusun menu untuk anak, mencari ide-ide bermain untuk anak, membelikan beragam buku-buku bergambar menarik, kapan sebaiknya anak tidur, juga cek list perkembangan dan pertumbuhan anak perusianya.
Dan kemudian, ketika anak-anak mulai bersekolah, saya serahkan semua pengajaran kepada sekolah.

Charlotte Mason lebih dari pada itu... Ia tidak membatasi pada hal-hal teknis, tetapi pada prinsip. Asalkan prinsip (filosofi pendidikan) menumbuhkan anak dipegang dengan kuat, perkara teknis akan mengikuti, dan masing-masing keluarga akan mampu menyesuaikan dengan nilai-nilai yang diyakininya.

Komentar

  1. Izin promo ya Admin^^

    Bosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
    minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
    Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa
    - Telkomsel
    - XL axiata
    - OVO
    - DANA
    segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Hari gini baru nge-blog.....? (2)

Merujuk lagi ke teorinya Abraham Maslow, seperti yang saya baca di kompas , harga diri adalah perasaan seseorang bahwa dirinya berharga, merefleksikan kebutuhan akan kekuatan untuk berprestasi, berkuasa dan kompeten di bidang tertentu sehingga yakin dalam menghadapi dunia sekelilingnya. Sedangkan aktualisasi diri merupakan realisasi seluruh potensi untuk menjadi kreatif dan bertindak bebas. Kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri masing-masing orang tidaklah sama dan perwujudan pemenuhannya pun tidak sama. Bagi saya, blog adalah media yang dapat saya pakai untuk memenuhi kebutuhan saya akan harga diri dan aktualisasi diri. Menurut saya ada 2 hal yang menarik di dunia blogging, yang pertama adalah teknik membuat tampilan fisik blog dan yang kedua teknik membuat materi blog. Ketika hari gini baru mulai nge-blog, saya seharusnya bisa membuat catatan online ini tak hanya sebatas catatan yang di-online-kan, saya seharusnya bisa membuat catatan ini menarik, dari segi tampilan fis...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...