Pagi yang tak menyenangkan. apa pasal?
jelang shubuh, Bibi yang tinggal di Jakarta menelepon Abahnya anak-anak, Beliau menanyakan, benarkan kalau saya minta tolong dikirimi uang oleh Bibi?
"enggaklah Bi, penipu itu" jawab Abahnya anak-anak, karena saat itu kami berdua sedang tidur.
Beruntung, Bibi waspada, Beliau merasa asing dengan cara saya memanggil diri saya, dan curiga dengan nama yang tercantum di nomor rekening tujuan, jelas-jelas itu bukan nama kemenakannya. Untunglah Bibi bertindak cepat dengan segera mengabari kami.
Di laman media sosial, facebook dan instagram, segera saya menyampaikan informasi (dengan sedikit kesal dan emosi tentu saja), dengan harapan tak ada seorangpun yang menjadi korban.
Ternyata... Si penipu, yang mencatut nama saya untuk meminta transferan, tak hanya memakai nama saya untuk meminta transferan, dua teman baik pun dipakai namanya untuk mendapatkan transferan, satu teman di Leiden dan satu teman di Belgia. Meski nomor hp yang digunakan berlainan, tetapi nomor rekening tujuan sama, yaitu rekening simpedes atas nama arip rahman gani.
Bahkan penipu telah menyasar komunitas Indonesia di Eropa, di laman facebook Kak Lely Tiar, beberapa orang mengabarkan tentang kejadian penipuan yang mereka alami, di jerman, dan juga di roma.
Penipu ini, barangkali tidak bekerja sendirian, dalam satu waktu ada beberapa yang dihubungi, melalu percakapan yang terkesan terburu-buru, mendesak dan ingin ditransfer sejumlah uang, segera. Barangkali si penipu sadar, bahwa belum tentu aksinya akan membuahkan hasil, sehingga dalam satu waktu calon korban yang ditargetnya tak cuma satu, dengan harapan dari sekian banyak yang dihubungi ada satu dua yang terlena.
Beberapa teman kemudian menyarankan beberapa langkah pencegahan, seperti me-report nomor wa-nya, mengamankan nomor wa kita, dan juga melaporkan nomor rekening yang dicantumkan oleh penipu ke Bank.
Yang pasti, kita harus hati-hati dan waspada. Mengambil langkah "two step verification" untuk nomor wa adalah langkah awal, selain itu tidak membagikan nomor hp di laman media sosial, apalagi kalau media sosial kita tersetting publik.
jelang shubuh, Bibi yang tinggal di Jakarta menelepon Abahnya anak-anak, Beliau menanyakan, benarkan kalau saya minta tolong dikirimi uang oleh Bibi?
"enggaklah Bi, penipu itu" jawab Abahnya anak-anak, karena saat itu kami berdua sedang tidur.
Beruntung, Bibi waspada, Beliau merasa asing dengan cara saya memanggil diri saya, dan curiga dengan nama yang tercantum di nomor rekening tujuan, jelas-jelas itu bukan nama kemenakannya. Untunglah Bibi bertindak cepat dengan segera mengabari kami.
Di laman media sosial, facebook dan instagram, segera saya menyampaikan informasi (dengan sedikit kesal dan emosi tentu saja), dengan harapan tak ada seorangpun yang menjadi korban.
Ternyata... Si penipu, yang mencatut nama saya untuk meminta transferan, tak hanya memakai nama saya untuk meminta transferan, dua teman baik pun dipakai namanya untuk mendapatkan transferan, satu teman di Leiden dan satu teman di Belgia. Meski nomor hp yang digunakan berlainan, tetapi nomor rekening tujuan sama, yaitu rekening simpedes atas nama arip rahman gani.
Bahkan penipu telah menyasar komunitas Indonesia di Eropa, di laman facebook Kak Lely Tiar, beberapa orang mengabarkan tentang kejadian penipuan yang mereka alami, di jerman, dan juga di roma.
Penipu ini, barangkali tidak bekerja sendirian, dalam satu waktu ada beberapa yang dihubungi, melalu percakapan yang terkesan terburu-buru, mendesak dan ingin ditransfer sejumlah uang, segera. Barangkali si penipu sadar, bahwa belum tentu aksinya akan membuahkan hasil, sehingga dalam satu waktu calon korban yang ditargetnya tak cuma satu, dengan harapan dari sekian banyak yang dihubungi ada satu dua yang terlena.
Beberapa teman kemudian menyarankan beberapa langkah pencegahan, seperti me-report nomor wa-nya, mengamankan nomor wa kita, dan juga melaporkan nomor rekening yang dicantumkan oleh penipu ke Bank.
Yang pasti, kita harus hati-hati dan waspada. Mengambil langkah "two step verification" untuk nomor wa adalah langkah awal, selain itu tidak membagikan nomor hp di laman media sosial, apalagi kalau media sosial kita tersetting publik.
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*co
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.