libur tlah tiba
libur tlah tiba
hatiiiiku gembiraaa...
Minggu ini, minggu pertama anak-anak menikmati libur musim panas, liburan panjang selama 6 minggu.
Konon katanya, di masa lalu, di saat sebagian besar orang bekerja sebagai petani, sekolah diliburkan di musim panas karena di musim ini anak-anak pergi ke ladang membantu orangtua mereka ke ladang-ladang luas milik mereka.
Alam mengatur demikian, diawali musim semi ketika burung-burung menetas dan alam menyiapkan pakan-pakan mereka, menumbuhkan beraneka biji-biji, buah-buah dan bunga-bunga. Petani-petanipun beranjak bergegas menyiapkan ladang, mengolah tanah dan menanam aneka buah, bunga dan sayuran.
Kemudian di musim panas, seiring tumbuhnya tanaman buah, bunga dan sayuran, tumbuh pula rumput-rumput pengganggu, yang harus disingkirkan agar tanaman buah, bunga dan sayuran utamanya tumbuh dengan subur. Sebuah pekerjaan yang tidak ringan, berbarengan dengan menyiram dan memberikan pupuk. Itulah tugas anak-anak pemilik ladang di musim panas.
Althaf sempat mencicipinya sedikit.
Sore dua hari lalu ia tiba-tiba pulang bermain lebih cepat, ternyata pulang untuk meminta izin ingin ikut tetangga ke kebun (althaf menyebutnya "tuin", dibaca "toun").
Tentu saja, saya dan Abahnya memberi izin. Hingga sekitar 1,5 jam kemudian, ia kembali.
"Adik capek, lapaar sekali, makan apa?"
Syukurlah, bakso berkuah sudah siap.
"Adik tadi bantu-bantu Papanya Guus", Ia mulai bercerita.
"Oh yaa? Apa yang Adik lakukan?" Tanya saya.
" Pertamanya, Adik main-main", Ia melanjutkan ceritanya.
"Ada trampoline kecil di sana, buat satu orang, Guus yang ketemu itu di tempat sampat lalu dibawa ke tuin".
"Lalu, Adik dan Guus bantu-bantu Papanya, Papanya bilang kalau kita ikut karena bantu-bantu".
"Adik begini (sambil memperagakan memegang satu alat yang harus didorong kuat untuk memotong rumput), susah, capek sekali".
Dia makan tiga mangkuk bakso sore itu š
Saya kembali lagi bertanya "Papanya Guus menanam apa saja?"
"komkomer (timun), apel, uijn (bawang), arbei (strawberry), pompoen (labu), dan apalagi.. Adik lupa", jawabnya.
Ia pun bisa menjelaskan letak kebun Guus, yang tak jauh dari kandang ayam yang biasa kami lalui kala bermain bola di zoomweg. Dan menceritakan kembali pengalamannya berkebun saat kami jalan sore dan melaluinya kemarin sore.
Libur musim panas baru saja dimulai, dan memulainya dengan cerita seru, memicu semangat tuk memcari keseruan-keseruan lainnya di enam minggu kedepanšš
libur tlah tiba
hatiiiiku gembiraaa...
Minggu ini, minggu pertama anak-anak menikmati libur musim panas, liburan panjang selama 6 minggu.
Konon katanya, di masa lalu, di saat sebagian besar orang bekerja sebagai petani, sekolah diliburkan di musim panas karena di musim ini anak-anak pergi ke ladang membantu orangtua mereka ke ladang-ladang luas milik mereka.
Alam mengatur demikian, diawali musim semi ketika burung-burung menetas dan alam menyiapkan pakan-pakan mereka, menumbuhkan beraneka biji-biji, buah-buah dan bunga-bunga. Petani-petanipun beranjak bergegas menyiapkan ladang, mengolah tanah dan menanam aneka buah, bunga dan sayuran.
Kemudian di musim panas, seiring tumbuhnya tanaman buah, bunga dan sayuran, tumbuh pula rumput-rumput pengganggu, yang harus disingkirkan agar tanaman buah, bunga dan sayuran utamanya tumbuh dengan subur. Sebuah pekerjaan yang tidak ringan, berbarengan dengan menyiram dan memberikan pupuk. Itulah tugas anak-anak pemilik ladang di musim panas.
Althaf sempat mencicipinya sedikit.
Sore dua hari lalu ia tiba-tiba pulang bermain lebih cepat, ternyata pulang untuk meminta izin ingin ikut tetangga ke kebun (althaf menyebutnya "tuin", dibaca "toun").
Tentu saja, saya dan Abahnya memberi izin. Hingga sekitar 1,5 jam kemudian, ia kembali.
"Adik capek, lapaar sekali, makan apa?"
Syukurlah, bakso berkuah sudah siap.
"Adik tadi bantu-bantu Papanya Guus", Ia mulai bercerita.
"Oh yaa? Apa yang Adik lakukan?" Tanya saya.
" Pertamanya, Adik main-main", Ia melanjutkan ceritanya.
"Ada trampoline kecil di sana, buat satu orang, Guus yang ketemu itu di tempat sampat lalu dibawa ke tuin".
"Lalu, Adik dan Guus bantu-bantu Papanya, Papanya bilang kalau kita ikut karena bantu-bantu".
"Adik begini (sambil memperagakan memegang satu alat yang harus didorong kuat untuk memotong rumput), susah, capek sekali".
Dia makan tiga mangkuk bakso sore itu š
Saya kembali lagi bertanya "Papanya Guus menanam apa saja?"
"komkomer (timun), apel, uijn (bawang), arbei (strawberry), pompoen (labu), dan apalagi.. Adik lupa", jawabnya.
Ia pun bisa menjelaskan letak kebun Guus, yang tak jauh dari kandang ayam yang biasa kami lalui kala bermain bola di zoomweg. Dan menceritakan kembali pengalamannya berkebun saat kami jalan sore dan melaluinya kemarin sore.
Libur musim panas baru saja dimulai, dan memulainya dengan cerita seru, memicu semangat tuk memcari keseruan-keseruan lainnya di enam minggu kedepanšš
AJO_QQ poker
BalasHapuskami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
-bandar 66
-perang baccarat (new game )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
PROMO MENARIK
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856