Langsung ke konten utama

Mengunjungi Kincir Angin Tua di Belanda

Orang Belanda menyebut Kincir angin (Mill dalam Bahasa Inggris) sebagai Molen. Sebagai negeri yang dikaruniai angin kencang, ada banyak sekali Molen di Belanda. Di tahun 1923, Perkumpulan Molen sebelanda berinisiatif untuk mendata Molen yang ada di seluruh wilayah Belanda. Ada sekitar 1200 Molen yang terdata, 1050 merupakan Wind Molen (kincir angin yang digerakkan oleh energi angin) dan sisanya, 150, merupakan Water Molen (kincir angin yang digerakkan oleh energi air).

Molen yang kami kunjungi ini termasuk Molen tua di Belanda. Doesburger Molen namanya, terletak di daerah Doesburger, di jalan Doesburgermolenweg 2 Ede. Tak begitu jauh dari tempat kami tinggal, sekitar 8 km. Kami, sekeluarga, berkesempatan bersepeda  mengunjunginya dua kali, di 21 April 2019 dan minggu lalu, 18 Juli 2020 (saat singgah makan siang sejenak dalam perjalanan menuju Middlepunt van Nederland).

Tak ada yang tahu secara pasti kapan Molen ini dibuat, diduga dengan melihat tipe Molennya, Molen ini dibuat sekitar tahun 1620an. Beberapa kali Molen ini mangalami pergantian pemilik, dan juga mengalami beberapa perbaikan hingga akhirnya dibeli oleh pemerintah Ede pada tahun 1950. Sejarah Molen ini ditulis singkat di laman website https://www.doesburgermolen.nl/geschiedenis.php

Molen dengan bentuk persegi panjang, yang didukung oleh tiang tegak di belakangnya ini disebut dengan tipe "standerd" (dalam bahasa belanda) atau tipe "post mill" (dalam bahasa inggris).

Di waktu lalu, molen ini dipergunakan untuk menggiling tepung. Ladang gandum yang cukup luas, terhampar di sekitar tempat berdirinya molen ini. Namun saat ini, walaupun dinyatakan molen ini masih bisa berfungsi tapi tidak pernah lagi digunakan, bahkan gerbang menuju halaman molen ini pun digembok.







Mengunjungi Molen selalu menjadi aktivitas yang menarik, meskipun Molen tersebut tertutup, sehingga kita tidak bisa memasukinya, tapi sekadar duduk di kursi-kursi yang disediakan di beberapa tempat di dekat molen ini cukup untuk istirahat sekaligus menikmati alam desa Doesburger. Satu papan informasi mengenai Molen ini di pasang di sana.


Informasi seputar Molen di Belanda bisa ditelusuri di laman websitenya https://www.molens.nl/english/




Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^cc
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.biz...^_~3:23 PM 15-Sep-20
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Belajar menulis (lagi..lagi..)

 Perempuan itu tampaknya sedang kesulitan menempatkan dirinya, tampaknya sedikit kehilangan arah. Beberapa waktu yang lalu ia begitu menyukai dunia tulis menulis, bahkan sesungguhnya ia sudah memulai blogging barangkali sekitar sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi satu ucapan kecil dari seseorang meruntuhkan dunianya.  Orang itu menyatakan "ngapain nulis kalau cuma untuk dibaca sendiri?" Ya, perempuan itu memang menulis untuk dirinya sendiri, meski ia menuliskannya di platform blogging yang memungkinkan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain, tetapi perempuan itu tidak mempublikasikan tulisannya, bahkan ketika kemudian pemakaian media sosial merebak, perempuan itu juga tidak membagikan tulisan-tulisannya lewat media sosial yang ia miliki.  Haruskan seseorang menulis karena tujuan orang lain? Perempuan itu bernama zulfia, dan ia sedang meneguhkan lagi tujuannya menulis. Tak apa jika ia menulis hanya untuk dirinya sendiri, Ia tentu punya cerita, dan tak apa jika ia hanya b...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...