Langsung ke konten utama

Bacaan apa yang Ibu sediakan tuk anak-anak?


Sebuah refleksi untuk diri sendiri

Laman youtube Sonya Safer muncul di beranda Youtube saya pagi ini. Saya memang mengikuti laman channelnya di youtube. Seperti yang pernah saya ceritakan di blog ini beberapa waktu lalu, saya tertarik pada pola pengasuhan a la Charlotte Mason, dan Sonya Safer adalah salah satu penggiatnya, ia banyak membagikan pengalamannya di Simply Charlotte Mason.

Saya tak ingin terburu atau tergesa mengikutinya, saya ingin menikmati pembelajarannya perlahan. Oleh karena itulah, saya menyelaminya berlahan. Dan hari ini, pagi ini, saya menikmati uraiannya tentang bacaan untuk anak usia prasekolah, buku-buku bergambar untuk anak prasekolah.

Bagaimanakah kriteria sebuah buku bergambar yang bagus menurut Sonya Safer? Di laman youtubenya berjudul How to Choose a Good Picture Book, Sonya Safer menyatakan bahwa ada banyak sekali Buku bergambar di toko buku ataupun perpustakaan, sehingga ada banyak sekali buku yang tersedia untuk anak-anak prasekolah. Dan membaca buku bersama-sama (orangtua dan anak) merupakan satu aktivitas yang menarik yang bisa dinikmati orangtua bersama anak-anak.
Akan tetapi Sonya Safer segera mengingatkan bahwa tidak semua buku bergambar tersebut memiliki kualitas yang sama.  Memilih Isi buku bergambar yang dibaca untuk anak-anak prasekolah adalah penting. Janganlah hanya sekadar membaca buku, dan berpikir sembarang buku yang penting membaca.

Ketika kita membacakan satu buku untuk anak-anak, sesungguhnya saat itu kita sedang "mengisi jiwa dan batinnya dengan ide-ide tentang dirinya, tentang orang lain, dan juga tentang lingkungan sekitarnya. Sehingga, tak ada salahnya (dan malah seharusnya) kita memilih buku yang terbaik untuk anak-anak.

Lalu, bagaimanakah buku yang bagus itu? terutama untuk sebuah buku bergambar. Berikut saran dari Sonya Safer saat menentukan kriteria sebuah buku yang bagus.
1. Cerita yang menarik. Buku tersebut harus memiliki alur cerita yang dapat dinikmati oleh anak-anak ataupun orangtua.

2. Relatable Characters and Plot. Buku tersebut harus membawakan cerita yang terkait dengan dunia sekitar anak-anak, dengan cara memberikan tokoh cerita sebuah nama dan karakter.

3. Conversation Sentences. Buku tersebut dilengkapi dengan kalimat-kalimat yang mengalir layaknya sebuah percakapan yang baik, bukan percakapan-percakapan pendek apalagi bahasa bayi, karena sesungguhnya anak-anak memiliki kemampuan memahaminya.

4. Wise Ideas. Buku tersebut seharusnya berisi ide-ide yang mampu membangun kebiasaan-kebiasaan dan karakter-karakter baik pada anak. Buku tersebut akan membantu membuka mata anak-anak akan dunia disekelilingnya.

5. Pleasant Artwork. Buku tersebut menyajikan gambar yang menarik, memberikan ilustrasi yang membantu anak memahami cerita.

Di sini, Sonya Safer mencontohkan satu buku tua yang berjudul "Mike Mullican and the Steam Shovel" yang ditulis oleh Virginia Lee Burton. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

God Create World, Dutch...

Empat tahun tinggal di Belanda, membuat saya bisa sedikit mengerti bagaimana Orang-orang Belanda itu... Hangat, to the point tapi juga pintar berbasa-basi (tapi ngga mbulet-mbulet seperti orang jawa 😅), dan karakter yang menonjol adalah pede alias tingkat kepercayaan diri mereka sangat tinggi. Setiba di negara ini, 24 Februari 2016 lalu, segera saya mendengar sesumbar "God Created World, Dutch created the Netherlands". Nether artinya lembah, Netherlands adalah tanah yang rendah. Sekitar 30% daratan Belanda berada di bawah permukaan laut, sebagian hanya sekitar satu meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai besar mengalir di negara ini, Sungai Rhine , Sungai Maas , Sungai Ijssel , dan Sungai Scelt , menyebabkan daratan Belanda berada di lembah-lembah sungai. Dengan kondisi geografi yang demikian, Belanda menjadi negara yang sangat rentan terhadap banjir. Tercatat, di tahun 1953, terjadi banjir besar dengan ribuan korban jiwa di Belanda.  Sejak itu, mereka belajar,

Juli - kepanikan mencari sekolah

  Juli, akan selalu mengingatkan saya pada masa-masa liburan sekolah. Dan mulai tahun ini, dan beberapa tahun mendatang, secara berkala, akan menjadi bulan-bulan yang disibukkan dengan kegiatan mencari - mendaftar sekolah untuk anak-anak. Tahun-tahun sebelum ini, setidaknya selama enam tahun ini, bulan Juli menjadi bulan yang paling menyenangkan. Karena di bulan inilah anak-anak memulai libur musim panasnya, sehingga perasaan yang muncul hanyalah senang, senang, dan senaaaang🤣. Nonton film (hampir) setiap hari, naik kereta api berkunjung ke museum, menikmati keramaian kota, menginap di rumah teman, barbeque, atau sekadar berjalan-jalan atau sepedaan menikmati sore di Wageningen dan yang paling menyenangkan adalah tak perlu bangun pagi-pagi 🤣, selama enam minggu. Tapi mulai tahun ini, bulan Juli akan memiliki kisah yang lain, bagi kami sekeluarga. Dan Juli tahun ini adalah Juli peralihan. Sebuah peralihan dari dua budaya pendidikan. Kami akan meninggalkan Belanda sebentar lagi. Bu

obat hectic

 Setelah semua keriuhan pindahan kemarin, ada penghiburan yang datang bertubi-tubi untuk kami, sekeluarga. Tuan rumah yang teramat sangat baik, ramah, hangat, yang menyediakan game 24jam tuk anak-anak; berjumpa dengan beberapa kawan-kawan lama di acara syukuran kawan yang barusaja mendapatkan pekerjaan di kota Praha, dan undangan makan siang di rumah Tante Vero. Mereka semua menyuguhkan makanan-makanan yang lezat yang tak sekadar mengisi perut kami yang kelaparan tapi juga menghangatkan hati kami.  Makanan, dimanapun itu, selalu berhasil menyatukan pribadi-pribadi yang berbeda, selama perut terisi penuh, hati akan pula terisi penuh. Tante Vero, perempuan baik hati yang kami kunjungi hari ini, adalah seorang Indonesia yang menikah dengan pria warga negara belanda. Sejak 2014 ia bersama suaminya membuka usaha warung makan di Wageningen. Radjawali nama warungnya.