Salah satu jajanan yang tidak saya rindukan ketika jauh dari tanah air adalah bakso. Bukan, bukan lantaran ada Mas-mas penjual bakso Malang dengan gerobaknya mangkal di pertigaan Hollandseweg-Nobelweg, tak jauh dari rumah, atau karena ada warung bakso-mie ayam Wonogiri di samping Pantarijn, sebuah sekolah lanjutan tingkat pertama, yang terletak persis di depan rumah. Karena itu semua adalah hal yang mustahil di sini..
Sungguh.. ketika pertama kali menempati apartemen yang saya tinggali saat ini, dan kemudian menyadari posisi apartemen kami yang begitu strategis, saya segera membayangkan.. andainya ini di Indonesia...Tepat di samping apartemen, sebuah taman umum terbentang luas, sekitar 100 x 300 m persegi. Satu hal yang tak pernah habis-habis saya syukuri. Di tempat inilah, Huda dan Althaf, dua anak laki-laki saya menghabiskan waktunya, bermain dan bercanda bersama tetangga-tetangga sebaya. Lapangan basket dengan satu ring lengkap dengan kursi penonton terletak di salah satu ujung tepat di samping rumah, kemudian ada mainan air, pasir, ayunan, gubuk, seluncuran dan lapangan sepakbola di bagian tengah taman. Di ujung yang lain, sebuah tempat untuk olahraga penuh halangrintang tersedia. Taman ini tak pernah sepi pengunjung.
Sementara itu, tepat di depan apartemen, ada sekolah lanjutan bernama Pantarijn, sebuah sekolah gabungan dari 4 macam tipe sekolah lanjutan yaitu Gymnasium, VWO, HBO, dan VMBO (lain kali saya akan bercerita tentang ini). Dan di samping sekolah ini, berdiri kampus bagian sosial milik WUR.
Bayangkan! Taman yang selalu ramai, sekolah lanjutan, kampus, pertigaan dan trotoar yang luas! Jikalau ini ada di Indonesia, pastilah pedagang kaki lima segera menggelar dagangannya di trotoar, dari pagi hingga petang, bahkan dini hari. Rumah-rumah di sekitar pasti juga berubah menjadi warung-warung makan atau warung fotokopian😅.
Tapi tidak, aturan pemerintah tak mengizinkan itu semua terdapat di sini.
Lalu... Kenapa saya tak merindukan bakso? dan juga mie ayam (Di Indonesia, seringkali dua jajanan ini dijual bersamaan). Ya karena saya bisa membuatnya sendiri😋😋. Membuat bakso ini mudah, karena bahan-bahannya bisa didapatkan dimanapun kita berada. Beberapa kawan juga terampil membuatnya, sehingga bisa dibilang setiap berkunjung ke rumah teman, bisa jadi bakso menjadi suguhan andalannya😆😆.
Ada banyak resep bakso yang bertebaran di Internet. dan ini resep bakso yang saya pakai:
[ ] 300 gram daging sapi giling
[ ] 200 gram fillet ayam
[ ] 150 gram tepung tapioka
[ ] 225 ml air
[ ] 3 sendok teh garam halus munjung.
[ ] Merica 1 sendok teh
[ ] Bawang putih bubuk 1 sendok teh
ini resep bakso saya.
kenyal, meski tanpa pengenyal.
awet, meski tanpa pengawet.
sedap, meski tanpa penyedap.
Menurut saya, air yang menjadi kunci kekenyalannya. Ada di sekitar 225 ml, per 500gram bahan baku daging. Jikalau ia sedikit saja berlebih, bakso akan menjadi lembek, kekenyalannya rendah, tidak enak digigit. Jikalau ia kurang sedikit saja, kekenyalannya akan menjadi terlalu tinggi, ia menjadi terlalu padat, dan itu juga tidak enak digigit, kurang membal, kurang melawan saat digigit. Karena begitulah definisi kenyal, ia melawan kala digigit. aw!
Komentar
Posting Komentar