Langsung ke konten utama

Hamil dan Melahirkan di Belanda

 Berencana untuk hamil dan melahirkan di Belanda? Dua hal ini patut Anda simak:


1. Melahirkan di rumah
Di masa Nenek kita barangkali, ibu hamil kemudian melahirkan di rumah adalah hal yang lumrah terjadi di Indonesia. Tapi itu dulu. Di saat fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit masih sangat minim. Di masa kini, ketika rumah sakit dan klinik ibu bersalin banyak berdiri di tiap-tiap ibukota ksbupaten, praktik melahirkan di rumah ini sudah tidak terjadi lagi.
Ini berbeda dengan Belanda. Meski fasilitas dan peralatan medisnya modern dan canggih tetapi peristiwa melahirkan di rumah adalah hal yang biasa terjadi di Belanda ini.
Apakah kemudian harus selalu di rumah? Tentu saja tidak. Keputusan pelaksanaan persalinan apakah di rumah ataukah di rumah sakit ditentukan oleh tenaga medis dalam hal ini bidan. Bidan akan melihat kondisi Ibu dan juga kondisi bayi dalam kandungan apakah berada dalam kondisi yang normal atau tidak. Jikalau semua dalam kondisi normal (seperti: posisi kepala bayi, plasenta, kondisi rahim ibu, tekanan darah, kadar gula, dan kondisi jantung ibu) maka persalinan bisa dilaksanakan di rumah. Tetapi jika ada kondisi yang tidak normal seperti kadar gula darah ibu yang tinggi, ada luka bekas operasi caesar dari persalinan sebelumnya; maka bidan akan segera merekomendasikan persalinan dilaksanakan di rumah sakit. Kondisi-kondisi yang tidak normal tersebut membawa pada risiko sehingga memerlukan memantauan yang lebih intensif oleh pihak rumah sakit.

2. Kraamzorg: Wanita Pendamping Ibu Melahirkan
Di Belanda ada satu profesi selain dokter, bidan dan perawat yang terkait dengan Ibu melahirkan, yaitu Kraamzorg. Kraamzorg artinya perawat persalinan. Kraamzorg bertugas di bawah pengawasan Bidan dan merupakan profesi yang memerlukan pendidikan khusus kraamzorg selama satu tahun.
Pada umumnya Kraamzorg ini merupakan wanita. Ia datang pada saat persalinan (jikalau persalinan di rumah) atau beberapa saat setelah ibu melahirkan tiba di rumah (jikalau persalinan di rumah sakit). Ia akan datang selama satu minggu untuk membantu Ibu yang baru saja melahirkan beradaptasi dengan kondisi berubah dengan kehadiran seorang bayi.
Kraamzorg akan membantu (mengajari) ibu bagaimana caranya menggendong bayi, menyusui bayi, menidurkan bayi, memandikan bayi, merawat bayi, meminjat bayi selain juga memantau kondisi rahim (dan jahitan jikalau ada perlakuan jahit pada proses persalinan) ibu seusai melahirkan.
Tetapi tak hanya itu, jikalau tugas memantau ibu dan bayi telah selesai maka Kraamzorg akan bergegas membantu pekerjaan ibu yang lain seperti mencuci, memasak, dan juga membersihkan rumah.
Percayalah, selama Kraamzorg ini hadir di rumah Anda, hidup rasanya ringan sekali meski ada bayi kecil masih merah hadir di rumah:)

Tentu saja ringannya hidup, selain dengan adanya bantuan Kraamzorg, juga karena tidak ada suara-suara yang lalu-lalang dan kunjungan bayi di minggu minggu pertama kelahiran. Itu tidak umum di sini (if you know what I mean hee...)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020! Menulis (lagi)!

Saya, haruskah memperkenalkan diri (lagi)? Setelah sekian lama tak menulis, memulai kembali menulis rasanya seperti malam pertama, deg-deg-an tapi penasaran😳. Meski tak berlangsung lancar di saat pertama, nyatanya selalu terulang lagi, dan lagi, semoga begitu juga dengan menulis. Niatan bertahun-tahun lalu untuk rajin menulis, ternyata tak kunjung terlaksana, tengoklah ke belakang, Banyaknya tulisan yang terpajang di beranda ini, masih bisa dihitung dengan jari saban tahunnya. Sebab apa? Saya, Ibu rumah tangga, haruskah saya memperkenalkan diri (lagi)? Seseorang berkata, menjadi ibu rumah tangga akan membuatmu kehilangan hobi. Oh ya?? Membaca cerpen dan novel, menonton film di layar TV, mendengarkan cerita seorang kawan dan sesekali menulis adalah hal-hal menyenangkan yang biasa saya lakukan di waktu luang di kala saya belum berumah tangga. Kemudian, kesibukan rumah tangga hadir mengisi waktu-waktu yang tersisa di bangku kuliah, hingga kemudian tanpa sadar, dalam satu hari, semu...

Belajar menulis (lagi..lagi..)

 Perempuan itu tampaknya sedang kesulitan menempatkan dirinya, tampaknya sedikit kehilangan arah. Beberapa waktu yang lalu ia begitu menyukai dunia tulis menulis, bahkan sesungguhnya ia sudah memulai blogging barangkali sekitar sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi satu ucapan kecil dari seseorang meruntuhkan dunianya.  Orang itu menyatakan "ngapain nulis kalau cuma untuk dibaca sendiri?" Ya, perempuan itu memang menulis untuk dirinya sendiri, meski ia menuliskannya di platform blogging yang memungkinkan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain, tetapi perempuan itu tidak mempublikasikan tulisannya, bahkan ketika kemudian pemakaian media sosial merebak, perempuan itu juga tidak membagikan tulisan-tulisannya lewat media sosial yang ia miliki.  Haruskan seseorang menulis karena tujuan orang lain? Perempuan itu bernama zulfia, dan ia sedang meneguhkan lagi tujuannya menulis. Tak apa jika ia menulis hanya untuk dirinya sendiri, Ia tentu punya cerita, dan tak apa jika ia hanya b...

Bermain banyak-banyak di Taman Bermain yang banyak

Entah, ada berapa banyak taman bermain di tempat kami tinggal, Wageningen, ini. Jumlahnya lumayan banyak untuk sebuah kota kecil, dengan luas 32.36 km persegi, dan dengan jumlah penduduk 38.774 orang (menurut wikipedia, 2019). Barangkali memang menjadi kebijakan pemerintah, di setiap lingkungan perumahan, selalu saja ada tersedia taman bermain anak. Anak-anak menyebutnya "speeltuin", bahasa belanda dari play ground atau taman bermain. Taman-taman tersebut pun beragam, ada yang luas, ada yang sempit, ada yang berpasir, ada yang berair (disediakan pompa air untuk anak-anak bermain air). Jenis mainannya pun beragam, ada yang menyediakan lapangan bola, lapangan basket, arena bermain sepeda, arena bermain sepatu roda, arena jumpalitan🤣 (parkour), area olahraga otot, atau mainan-mainan sekadar selayaknya sebuah taman bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, rumah-rumahan, pasir, air, rumput. Musim semi dan musim panas (seperti sekarang) adalah masanya anak-anak be...