Langsung ke konten utama

Pasar di Wageningen

Pasar adalah tujuan ketiga kami saat kami jalan-jalan di Centrum Wageningen sabtu lalu. Sebuah pasar terbuka di ujung centrum Wageningen. Kami biasa menyebutnya Openmarkt, barangkali karena memang kondisinya yang "open" alias terbuka, berbeda dengan pasar modern atau supermarket yang merupakan bangunan tertutup.

Openmarkt ini termasuk ciri khas Belanda. Ia selalu ada di setiap kota-kota di Belanda, baik itu kota kecil seperti Wageningen ini atau kota besar seperti Utrecht dan Amsterdam. Dan biasanya, openmarkt dilaksanakan di sebuah tempat terbuka, di dekat gereja, di pusat kota.
Openmarkt di Wageningen ini diselenggarakan dua kali setiap pekan, yaitu di hari rabu dan sabtu. Saya lebih suka mengunjunginya di pagi hari sebenarnya, saat pasar belum terlalu ramai dan bisa berburu kepala atau tulang salmon di gerai ikan. Tapi kemarin, kami tiba di pasar menjelang sore, pekerja-pekerja di gerai ikan sudah mulai mengemasi barang-barangnya, tak ada lagi kepala dan tulang salmon (ini cara termurah dan terasyik untuk menikmati salmon😁, saya ingin menceritakannya suatu waktu nanti ketika saya berhasil mendapatkannya).

Ada apa saja di Openmarkt? Persis di depan gereja, seorang Vietnam menjajakan jajanan gorengan semacam lumpia dan pastel di dalam gerobak mobilnya. Di salah satu sisinya tampak sebuah freezer merah dengan lambang khas ola (di Indonesia, lambang tersebut terkenal dengan nama merk walls).

Masih di depan gereja, penjaja gorengan ikan menjajakan dagangannya menggunakan mobil boks yang memiliki bukaan samping. Bukaan samping tersebut menjadi semacam etalase bagi penjual untuk memajang anekaragam ikan miliknya. Ada ikan makarel baik itu makarel segar atau makarel asap, ada belut, ada salmon, ada ikan hering, ada udang dan beragam ikan lain yang tak bisa saya kenali. di Kedai ikan ini kita bisa mendapatkan satu jajanan khas Belanda, yaitu kibbeling, yang merupakan potongan fillet ikan cod yang digoreng tepung dan diberi tambahan rempah bubuk saat akan disajikan atau bisa juga dicocol dengan saus.
Di sebelah gerai ikan, terdapat sederet jajanan-jajanan siap makan seperti stroopwafel, kue-kue, kacang-kacangan yang bau sangraianya sedap sekali membuat air liur menetes.
Di samping gereja, berderet beberapa penjual sayur dan buah. Ada tiga kelompok penjual dengan tenda-tenda besar yang melindungi dagangannya dari cahaya sinar matahari ataupun basah hujan. Masing-masing penjual tampaknya memiliki pelanggan sendiri-sendiri.
Gerai ikan terletak di bagian belakang gereja, selain menjual ikan goreng siap makan, penjual ikan di bagian belakang gereja ini juga menjual ikan-ikan mentah. Saya biasa mendapatkan ikan salmon, udang, cumi bahkan ikan nila di gerai ini.
Lalu ada penjual daging ayam dan telur yang menjajakan dagangannya menggunakan truk boks, juga ada penjual keju yang sering menyiapkan potongan-potongan kecil keju di bagian depan untuk dicicip para pengunjung pasar.
Di sisi gereja yang lain, ada penjual sepeda, penjual bunga dan tanaman-tanaman hias, penjual jamur, dan lain-lain.

Sebagai gambaran Openmarkt di Wageningen, kita bisa mengunjungi laman Youtube milik Gowezz mania di link https://youtu.be/JkJDn1GPCSM . Video ini diambil saat corona mewabah, saat kewajiban saling menjaga jarak masih diterapkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

God Create World, Dutch...

Empat tahun tinggal di Belanda, membuat saya bisa sedikit mengerti bagaimana Orang-orang Belanda itu... Hangat, to the point tapi juga pintar berbasa-basi (tapi ngga mbulet-mbulet seperti orang jawa 😅), dan karakter yang menonjol adalah pede alias tingkat kepercayaan diri mereka sangat tinggi. Setiba di negara ini, 24 Februari 2016 lalu, segera saya mendengar sesumbar "God Created World, Dutch created the Netherlands". Nether artinya lembah, Netherlands adalah tanah yang rendah. Sekitar 30% daratan Belanda berada di bawah permukaan laut, sebagian hanya sekitar satu meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai besar mengalir di negara ini, Sungai Rhine , Sungai Maas , Sungai Ijssel , dan Sungai Scelt , menyebabkan daratan Belanda berada di lembah-lembah sungai. Dengan kondisi geografi yang demikian, Belanda menjadi negara yang sangat rentan terhadap banjir. Tercatat, di tahun 1953, terjadi banjir besar dengan ribuan korban jiwa di Belanda.  Sejak itu, mereka belajar,

Juli - kepanikan mencari sekolah

  Juli, akan selalu mengingatkan saya pada masa-masa liburan sekolah. Dan mulai tahun ini, dan beberapa tahun mendatang, secara berkala, akan menjadi bulan-bulan yang disibukkan dengan kegiatan mencari - mendaftar sekolah untuk anak-anak. Tahun-tahun sebelum ini, setidaknya selama enam tahun ini, bulan Juli menjadi bulan yang paling menyenangkan. Karena di bulan inilah anak-anak memulai libur musim panasnya, sehingga perasaan yang muncul hanyalah senang, senang, dan senaaaang🤣. Nonton film (hampir) setiap hari, naik kereta api berkunjung ke museum, menikmati keramaian kota, menginap di rumah teman, barbeque, atau sekadar berjalan-jalan atau sepedaan menikmati sore di Wageningen dan yang paling menyenangkan adalah tak perlu bangun pagi-pagi 🤣, selama enam minggu. Tapi mulai tahun ini, bulan Juli akan memiliki kisah yang lain, bagi kami sekeluarga. Dan Juli tahun ini adalah Juli peralihan. Sebuah peralihan dari dua budaya pendidikan. Kami akan meninggalkan Belanda sebentar lagi. Bu

obat hectic

 Setelah semua keriuhan pindahan kemarin, ada penghiburan yang datang bertubi-tubi untuk kami, sekeluarga. Tuan rumah yang teramat sangat baik, ramah, hangat, yang menyediakan game 24jam tuk anak-anak; berjumpa dengan beberapa kawan-kawan lama di acara syukuran kawan yang barusaja mendapatkan pekerjaan di kota Praha, dan undangan makan siang di rumah Tante Vero. Mereka semua menyuguhkan makanan-makanan yang lezat yang tak sekadar mengisi perut kami yang kelaparan tapi juga menghangatkan hati kami.  Makanan, dimanapun itu, selalu berhasil menyatukan pribadi-pribadi yang berbeda, selama perut terisi penuh, hati akan pula terisi penuh. Tante Vero, perempuan baik hati yang kami kunjungi hari ini, adalah seorang Indonesia yang menikah dengan pria warga negara belanda. Sejak 2014 ia bersama suaminya membuka usaha warung makan di Wageningen. Radjawali nama warungnya.