Langsung ke konten utama

Mencicip promo tiket 9 euro milik Jerman

 Weekend! Yeaaaay!!

Kemana kita hari ini?

Ini cerita keluarga kami, minggu lalu😄

Kami berangkat pagi-pagi. Pukul 06.44 kami sudah berada di halte bis Hoevestein, yang terletak di depan asrama mahasiswa Hoevestein. Menanti bis C3 yang akan membawa kami ke stasiun Ede-Wageningen.
Kami harus berangkat pagi-pagi, karena perjalanan yang akan kami lakukan hari itu cukup jauh, agar kami punya cukup waktu untuk menjelajah di tempat tujuan. Satu kota di Jerman lah yang menjadi tujuan kami.

---

Usai wabah corona (dianggap) berlalu, negara-negara di Eropa tampaknya berlomba-lomba menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Roda-roda kegiatan perekonomian perlu digerakkan segera setelah sempat mandeg beberapa waktu lalu. Dan lewat pariwisata lah, kegiatan ekonomi bisa digerakkan dengan segera. wisatawan yang datang akan membutuhkan makanan untuk disantap, minuman seperti jus, wine, bir juga es krim untuk dinikmati (oh, jangan berharap ada cendol atau dawet atau es teler di tepi jalanan eropa), tempat untuk bermalam, museum untuk dikunjungi, dan juga shopping centre untuk berbelanja.

Jerman salah satunya. Negara ini memberikan harga yang teramat sangat murah untuk transportasi selama musim panas - juni - juli - agustus. Cukup dengan 9 euro per orang perbulan untuk semua jenis transportasi kereta api (kecuali ICE), bis, tram dan metro di seluruh bagian Jerman. Bayangkan! tiket kereta yang biasanya dijual untuk sekali perjalanan, selama periode musim panas ini bisa dipakai selama satu bulan penuh. Tiket yang dibeli di bulan juli, akan berlaku selama bulan tersebut.
Sebagai perbandingan betapa murahnya tiket tersebut, beberapa waktu lalu kami membeli tiket seharga 32 euro untuk perjalanan pulang pergi dua orang dari Arnhem (Belanda) menuju Dusseldorf (Jerman). Sementara itu, untuk perjalanan kami ke Munchen beberapa waktu lalu, kami harus membayar sekitar 130e untuk sekali perjalanan dua orang dengan kereta ICE (anak-anak gratis).   Jadi 9euro itu, murahnya kebangetaaaaaan!!!

https://youtu.be/ch0w71ovxbM





Lalu?
Seperti yang sudah kami perkirakan sebelumnya berdasarkan cerita beberapa teman yang sudah terlebih dahulu memanfaatkan tiket 9 euro ini, kereta penuh luar biasa. Semua tempat duduk terisi, ruang antar gerbong juga terisi, bahkan selasar antar tempat duduk di samping kanan dan kiri pun terisi, berdiri. Kereta-kereta lokal di Eropa memang tidak memperjualbelikan tiket bernomor kursi (kecuali ICE), karena kereta-kereta lokal biasanya akan beroperasi setiap 20 menit atau 30 menit atau satu jam sekali di jalur tujuan yang sama. Jadi Jikalau tertinggal satu kereta, kita bisa naik kereta berikutnya.

Di antara 3 negara Belanda, Jerman, dan Belgia, negara Jerman memang mematok harga transportasi yang paling murah, dan Belanda mematok harga transportasi yang paling mahal diantara ketiga negara tersebut. Tetapi, wifi gratis bisa kita nikmati di Belanda, tidak di Jerman😆.


Ke Kota manakah kami? dan apa saja yang kami lakukan di sana?
(saya tuliskan esok yaaa....😄)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

God Create World, Dutch...

Empat tahun tinggal di Belanda, membuat saya bisa sedikit mengerti bagaimana Orang-orang Belanda itu... Hangat, to the point tapi juga pintar berbasa-basi (tapi ngga mbulet-mbulet seperti orang jawa 😅), dan karakter yang menonjol adalah pede alias tingkat kepercayaan diri mereka sangat tinggi. Setiba di negara ini, 24 Februari 2016 lalu, segera saya mendengar sesumbar "God Created World, Dutch created the Netherlands". Nether artinya lembah, Netherlands adalah tanah yang rendah. Sekitar 30% daratan Belanda berada di bawah permukaan laut, sebagian hanya sekitar satu meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai besar mengalir di negara ini, Sungai Rhine , Sungai Maas , Sungai Ijssel , dan Sungai Scelt , menyebabkan daratan Belanda berada di lembah-lembah sungai. Dengan kondisi geografi yang demikian, Belanda menjadi negara yang sangat rentan terhadap banjir. Tercatat, di tahun 1953, terjadi banjir besar dengan ribuan korban jiwa di Belanda.  Sejak itu, mereka belajar,

Juli - kepanikan mencari sekolah

  Juli, akan selalu mengingatkan saya pada masa-masa liburan sekolah. Dan mulai tahun ini, dan beberapa tahun mendatang, secara berkala, akan menjadi bulan-bulan yang disibukkan dengan kegiatan mencari - mendaftar sekolah untuk anak-anak. Tahun-tahun sebelum ini, setidaknya selama enam tahun ini, bulan Juli menjadi bulan yang paling menyenangkan. Karena di bulan inilah anak-anak memulai libur musim panasnya, sehingga perasaan yang muncul hanyalah senang, senang, dan senaaaang🤣. Nonton film (hampir) setiap hari, naik kereta api berkunjung ke museum, menikmati keramaian kota, menginap di rumah teman, barbeque, atau sekadar berjalan-jalan atau sepedaan menikmati sore di Wageningen dan yang paling menyenangkan adalah tak perlu bangun pagi-pagi 🤣, selama enam minggu. Tapi mulai tahun ini, bulan Juli akan memiliki kisah yang lain, bagi kami sekeluarga. Dan Juli tahun ini adalah Juli peralihan. Sebuah peralihan dari dua budaya pendidikan. Kami akan meninggalkan Belanda sebentar lagi. Bu

obat hectic

 Setelah semua keriuhan pindahan kemarin, ada penghiburan yang datang bertubi-tubi untuk kami, sekeluarga. Tuan rumah yang teramat sangat baik, ramah, hangat, yang menyediakan game 24jam tuk anak-anak; berjumpa dengan beberapa kawan-kawan lama di acara syukuran kawan yang barusaja mendapatkan pekerjaan di kota Praha, dan undangan makan siang di rumah Tante Vero. Mereka semua menyuguhkan makanan-makanan yang lezat yang tak sekadar mengisi perut kami yang kelaparan tapi juga menghangatkan hati kami.  Makanan, dimanapun itu, selalu berhasil menyatukan pribadi-pribadi yang berbeda, selama perut terisi penuh, hati akan pula terisi penuh. Tante Vero, perempuan baik hati yang kami kunjungi hari ini, adalah seorang Indonesia yang menikah dengan pria warga negara belanda. Sejak 2014 ia bersama suaminya membuka usaha warung makan di Wageningen. Radjawali nama warungnya.