Tantangan 21 saya, tidak berjalan muluuus... Saya menulis " stop being angry " di daftar tantangan saya. Hari ini juga saya menyesalinya. stop being angry IS bullshit! Toh saya manusia dan marah adalah satu rasa emosi anugerah Tuhan, sebagai respon atas situasi-kondisi yang tak menjadi kehendak kita. Marah itu manusiawi, mengapa saya harus bersusah payah me- stop -nya?? Marah bagi saya adalah saat lidah saya bekerja lebih cepat dari pada nalar-logika saya, dan dasar lidah tak bertulang, ia luwes saja bergerak-berayun gemulai memainkan kata tanpa peduli, tanpa permisi. ia pintar sekali mengorek memori-memori tentang luka-kecewa-sakit hati untuk kemudian dirangkai dan dilempar bak meriam, menghujam. dasar lidah pandai bersilat pula, pukulan yang dilepasnya membuat perkara membesar menjalar merunyam. Saya hanya perlu mengontrolnya, tak perlu saya hentikan emosi marah saya, toh saya manusia. Belajar dari Mario Teguh , mengelola rasa marah itu tidak berarti dengan meng...
Sebuah catatan tentang perjalanan seorang perempuan dalam membersamai Tiga Lelaki tumbuh dan berkembang di Belanda